Tuesday, October 2, 2012

Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran


Akhir-akhir ini makin banyak fenomena tentang tawuran antar remaja yang melibatkan para pelajar dan kabar yang terhangat adalah tewasnya Alawy seorang pelajar SMU di Jakarta. Cukup miris memang jika melihat makin maraknya tawuran antar remaja, padahal jika dilihat dari perkaranya hanya masalah sepele. Tapi itulah seorang remaja darah mudanya masih bergejolak, emosinya masih labil sehingga rentan tersulut pertikaian akibat gesekan-gesekan kecil.

Seorang Anak dilahirkan dalam keadaan suci, kedua orang tuanyalah yang menjadikan Nasrani, Yahudi dan Majusi seperti yang disebutkan dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari. Maka sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengarahkan pada hal-hal yang positive. Sebagai orang tua yang bijak tidak boleh memaksakan kehendak pada si Anak harus menjadi ini menjadi itu karena akan berdampak buruk pada perkembangan si anak itu sendiri

Perbedaan jika disatukan menjadi sesuatu yang indah
Sebagai Ayah dari seorang anak yang mulai menginjak remaja tentu tindakan preventive harus dilakukan, tanpa bermaksud memproteksi perkembangan dan pergaulan anak tapi tetap memantau, Saat ini Devon sudah berusia 13 tahun masa-masa transisi menuju dewasa, disaat itulah dia harus diajak berpikir secara realistis yang sesuai logika dia. Aku tidak melarang dia bergaul siapapun ataupun melakukan apapun asal positive dan bisa dipertanggung-jawabkan. karena Devon adalah seorang Lelaki yang nanti jadi Imam bagi keluarganya

Suatu hari Devon bertanya tentang acara ketika tahun baru dijalan menjelang pergantian tahun, kuajak dia keluar naik motor dan kutunjukkan semua aktifitas anak-anak remaja berikut dampak-dampaknya, tidak merasa lelah aku harus mengantarkan dan menjelaskan ke dia tentang hal-hal yang dia ingin ketahui, karena akan lebih aman jika dapat info dari orang tuanya ketimbang dapat informasi dari luaran yang belum tentu cocok bagi dia.

Dijalan tampak sekelompok remaja yang sedang konvoi mengendarai motornya, dengan suara mesin yang meraung-raung serta bunyi klakson yang bersaut-sautan mereka menghabiskan malam pergantian tahun. Kubiarkan Devon melihat dan berpikir sendiri atas pemandangan yang dia saksikan sendiri. Kulirik dari kaca spion Devon memperhatikan dengan seksama yang mereka lakukan.

Sengaja kuperkenalkan kepada Devon suasana malam tahun baru dengan berbagai kemeriahannya. Ternyata gempita perayaan malam tahun baru tidak membuatnya merasa nyaman, tidak lamapun dia mengajakku pulang, menurutnya itu hanya tindakan  buang-buang waktu yang tidak penting. Aku cukup terkejut dengan pola pikir Devon, biasanya anak-anak seusianya suka dengan hal-hal yang sifatnya hura-hura dan hingar-bingar. Walau agak kaget tapi dalam hati ada rasa bangga juga ternyata dia sudah mulai bisa me-manage waktu dan memanfaatkan seefektif mungkin.

Alhamdulillah sejak kecil Devon sudah kelihatan minat dan bakatnya, yang membuatku bisa lebih gampang mengarahkannya. Ketertarikannya terhadap dunia elektro dan listrik membuatnya selalu ada kesibukan dan bisa asyik dengan dunianya, sehingga hampir tidak terbersit untuk melakukan hal-hal yang berdampak meresahkan. Dari situ dia mulai bereksplorasi, berkreasi dan mengembangkan kemampuannya. sehingga membuat dia punya prestasi dalam berbagai event lomba elektro seperti pembuatan robot dan sebagainya.

Dari Kecil Devon tidak pernah mau diam
Dari sedikit cerita diatas dapat diambil kesimpulan bahwa peran orang tua sangat dominan dalam perkembangan anak maka sangat benar sekali jika seorang anak bisa menjadi Nasrani, Yahudi dan Majusi bila kita tidak memberikan pendidikan akhlak, ilmu pengetahuan dan bersosialisasi dengan porsi yang sesuai dengan perkembangan usianya

Dan sesuai tema cara mencegah dan menanggulangi tawuran sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengatasinya. Semuanya dimulai dari rumah kita sendiri, menciptakan suasana rumah menjadi surga kecil bagi anak sangatlah penting. Orang tua harus memberikan kenyamanan dan keamanan kepada anak pada saat dirumah, agar si anak tidak mencari kenyamanan di luar rumah.


Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu:






Artikel Media Macarita Sejenis

Categories:

52 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. Yupz sam.. pendidikan non formal tapi cespleng itu sebenarnya dari rumah..

    salam buat Devon sam.. No Tawuran, cause tawuran itu ora keren..

    saya dukung artikel ini jawara..!

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau anake ora iso meneng itu bukan salah Devon sam, salahe bapake. wkwkwk

      Delete
    2. Berawal dari rasa suka penasaran dan belajar, memang sudah banyak yg jadi korban dari rasa penasaran tadi, TV, Radio, Kipas, AC dsb diutak-utik, tapi Alhamdulillah sekarang ada kerusakan devon yg turun tangan

      Delete
    3. kapan-kapan aku ngundang devon ke Lamongan ah...tipi di rumah warnanya berubah2 je..hehehee

      Delete
    4. gampang....,kalo warnanya pengen tidak berubah2 tinggal ditekan aja tombol offnya...
      wkwkwkwkwkw

      Delete
    5. atau kalo pengen warnanya jadi bagus, dilepas saja kabel antenanya mbak, hehe

      Delete
    6. Atau dijual nanti kan ada warna biaru atau merah

      Delete
  2. Pertamaax aahh...
    Halo Devon...
    Pinter dan bagus sekali prinsipmu sejak kecil.

    Setuju mas Insan, bahwa kita harus membuat rasa aman dan nyaman kepada anak2 di dalam rumah. Juga lebih baik memang anak bertanya pada kita, dan dengan kesabaran kita jawab rasa ingin tau anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mbak Niken...
      Informasi dari luar kadang masih mentah harus difilter dulu sesuai usia anak...

      Delete
    2. Sepakat dg mba Niken dan mas Insan...
      Langkah awal harus dimulai dari rumah...
      Sukses untuk kontesnya ya mas, slm hangat utk Devon.

      Delete
    3. makasih mbak...
      salam hangat juga untuk nada Intan

      Delete
  3. Jiaah ngga pertamaax... Keduluan semenit sama mas Lozz... Hehehe...

    ReplyDelete
  4. Terima kasih atas partisipasi sahabat.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  5. mantab mas.. rumah memang gardu awal sebagai penjagaan bagi anak-anak.. memang mudah mengarahkan anak dari kecil dibanding si anak udah gede dan udah mempunyai pola pikir sendiri.. semoga sukses kontesnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups... setuju...
      kalau masih anak-anak msh mudah di arahkan karena egonya belum terlalu tinggi

      Delete
  6. Beruntungnya Devon.gak bisa gak setuju Mas bahwa tawuran bisa dicegah dr rumah. Anak2 yg dpt perhatian dan cinta yg cukup dr rumah akan berpikir berkali2 sebelum melakukan hal2 yg tak bermanfaat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan beruntung juga putra-putri mbak Evi, yang punya Bunda yang smart serta punya perhatian

      Delete
  7. Devoon Kereen, mantabs..!!
    Bapanya juga Keren,..
    Setuju banget, bahwa di rumahlah pendidikan anak itu di mulai dan peran orang tua sangatlah penting,.

    Sukses ya Mas..!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Olive juga keren..., Emaknya gak kalah kereh juga..
      nah kata orang punya anak putri lebih banyak mikirnya.
      bener ya teh?..

      Delete
  8. Devon kecilnya dulu suka ngutak ngutik juga ya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah bukan ngutak-utik lagi mbak... malah lebih usil waktu kecilnya daripada sekarang

      Delete
  9. setuju bgt.. Org tua memegang kunci paling penting dr seorang anak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups setuju sangat mbak Myra..., salam buat keke & Nai..

      Delete
  10. Dalam keadaan dan suasana apapaun, peran orang tua memang sangat penting, Om.
    Tetap terlihat beda antara anak yang terus disanding orang tua dan tidak.

    Tetap awasi terus Devon, supaya menjadi anak yang sholih. . .
    Saya ikut memantau dari Banjarnegara. :D

    Sukses ngontesnya ya, Om. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah Idah udah pinter nanti kalau jadi mama...

      ikut memantau ke Banjarnegara sambil ngudek dawet ya...

      Delete
  11. Makan klepon campur gula aren
    jangan barengi sama makan jenang
    Mas Devon emang keren
    Tulisan begini kok mau menang

    xixixixixi...:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketanjung pinang beli ikan bawal
      beli kepiting jangan lupa diikat
      kalah menang gak jadi soal
      yang penting mekaaadd...

      Delete
  12. setuju Mas.

    awal pendidikan memang dari keluarga...

    sukses GAnya ya Mas...

    ReplyDelete
  13. Aku setuju..sepakat dan pakai komplain lagi, jk faktor utama..ehm..variabel penentu anak tertarik tawuran atau gak itu adalah dr rumah. KArena lingkungan sekolah pun gak njamin bs mengisolasi mereka dr daya magis utk terlibat tawuran..

    #Andai semua anak seperti Devon yaaa? eh, ortu juga kayak Papa-Mamanya Devon jugak sing

    ReplyDelete
    Replies
    1. jiah... apalagi kalau ditambah tantenya kayak tante Ririe, maka akan jauh lebih baik lagi ya...

      Delete
  14. saya mungkin masih memiliki jiwa yang pro tawuran, dan salah satu hal yg membuat saya anti tawuran saat ini adalah karena pendidikan non formal yg ada di sekolah ataupun rumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm...
      walau msh pro tawuran, tapi skrg tdk suka tawuran kan ?

      Delete
  15. Wah..., mantap tuh kreativitas Devon. Sejak kecil sudah menunjukkan ketertarikan pada elektro dan listrik. Salut saya, Pak.

    Semoga ngontesnya sukses ya, Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah terimakasih Pak Azzet...
      kalau udah kemauan sendiri ga bisa dicegah
      itung-ting utuk kegiatan positif

      Delete
  16. hanya satu yang pasti bisa merubah, orang tua.
    sangat bermanfaat artikelnya pak.
    saya sangat setuju dengan pernyataan diatas hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas apresiasinya..
      dan terimakasih juga kunjungannya

      Delete
  17. Anak memang butuh untuk dikenalkan dengan segala kondisi, agar ia bisa siap menghadapi apapun persoalan di hadapannya. Entah kondisi yang baik maupun yang buruk. Anak itu bukan barang steril yang tak terkontaminasi oleh apapun. Oleh karenanya, kita harus sebanyak-banyaknya memberinya imunitas, agar ia bisa "kebal" akan segala godaan.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih udah menambahkan masukan disini
      sangat setuju bang Vizon, karena semakin dikekang justru menimbulkan rasa penasaran yang berlebihan

      Delete
  18. #Info : Tulisan ini ke 19, searching pada Google :D


    Tapi punya saya gak muncul2 ya di google :( ini udah ke 19 kalinya saya komen sembari mencari punya saya sendiri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu manfaat belajar SEO...
      sudah didaftarin di google blom Dhonie

      Delete
  19. Nah ini yang namanya belajar langsung dari pengalaman orang lain yang pernah mengalaminya. Jarang ada orang yang mau berbagi gratis seperti ini. Penulis blog ini salah satunya. Yah, moga nanti saat aku di posisi beliau, aku bisa setidaknya meneladani yang beliau lakukan. Sehingga yang namanya tauran, juga korupsi, bisa sedikit demi sedikit terhapus dari muka bumi ini.

    Optimis harus kan kang?

    ReplyDelete
  20. Devon saking seriusnya, mulutnya mecucu *eh

    ReplyDelete
  21. salam kenal yah mas..
    artikelnya menarik dan bener banget tuh setuju....anak dilahirkan suci bersih...kita orangtuanya yang memberinya warna..ibarat kertas putih....
    hmm putranya kreatif yah..:)
    sukses untuk kontesnya

    ReplyDelete
  22. "Sengaja kuperkenalkan kepada Devon suasana malam tahun baru dengan berbagai kemeriahannya. Ternyata gempita perayaan malam tahun baru tidak membuatnya merasa nyaman, tidak lamapun dia mengajakku pulang, menurutnya itu hanya tindakan buang-buang waktu yang tidak penting"

    Alhamdulillah, pemikiran Devon terhadap sesuatu yang sifatnya "hura-hura itu patut diacungi jempol. Insya Allah, kak Budhi dan Istri akan menjadi supporter setia Devon, hingga suatu saat dimana ia akan mengukir prestasi gemilang untuk mengharumkan nama bangsa.
    a few seconds ago · Like

    ReplyDelete
  23. kesalah pahaman dan kesalahan penerapan tentang rasa solidaritas mengakibatkan terjadinya tawuran yang dilakukan oleh pelajar dan kelompok bermotor maupun masyarakat setempat. Jadi, yang harus ditanggulangi bukan hanya tawuran yang dilakukan oleh pelajar saja melainkan seluruh lapisan masyarakat..

    ReplyDelete
  24. Devon pintar. Ah senangnya melihat anak2 kecil2 sdh punya hobi mas. Jd Devon gak punya kesempatan menggalau gak puguh seperti para petarung disana itu :)

    ReplyDelete