Aku masih membuka halaman demi halaman album tua peninggalan ayah, dengan cara itulah aku melepas rasa rindu pada kebersamaan keluarga. Ada satu photo yang selalu mengingatkanku pada sosok ayah tercinta. Masih jelas dalam ingatanku saat ayah begitu dalam memandang salah satu photo favoritnya, sebuah gambar nuansa kota kecil bernama Okinawa yang dipenuhi beragam warna bunga sakura. Entah mengapa setiap melihat photo itu ada rona kerinduan yang terpancar dari wajah ayah. Pandangannyapun kemudian menerawang jauh seolah ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.
Aku mendekat dan kutanyakan gerangan apa yang sedang dipikirkan ayah. Tapi ayah hanya memandangku dan melempar senyuman sambil membelai rambutku. Ah, sungguh sulit mencerna maksudnya dengan usiaku yang masih sekitar dua belas tahun waktu itu. "Apa yang membuat ayah sedih?" kucoba mengulangi pertanyaan teriring rasa penasaranku. Lagi-lagi ayah tersenyum padaku, tapi untungnya tak lama kemudian ada rangkaian kata yang meluncur dari bibir yang mulai berkerut. "Ayah rindu dengan kampung halaman, rindu bercanda dengan keluarga dan ayah rindu dengan aroma bunga sakura di Okinawa".
Dulu aku tidak pernah bisa memahami tentang filosofi bunga sakura yang dijelaskan panjang lebar oleh ayah. Tentang bunga sakura yang menjadi icon bangsa jepang sebagai lambang kelahiran, kehidupan dan kematian. Filosofi bunga sakura juga yang memberikan motivasi kuat bangsa Jepang akan pentingnya makna hidup berbagi dan memberi manfaat bagi diri sendiri dan sesama.
Aku masih ingat ketika ayah berkata padaku "Sakura memang
tidak lebih bagus dari bunga mawar juga tidak seharum bunga melati, tapi
sakura mempunyai makna yang dalam bagi kehidupan di negara Jepang". Ketika dewasa baru kusadari bahwa filosofi Bunga sakura sebagai gambaran bahwa hidup ini singkat seperti singkatnya bunga sakura yang bersemi dan bermekaran dipohonnya, keberadaannya tidak lebih dari sepuluh hari kemudian berguguran dan hilang diterpa angin.
Tapi sesingkat itu pula sakura masih memberikan keindahan warna dalam kehidupan, memberikan kesejukan hati dan kedamaian jiwa bagi yang memandangnya. Kehadirannya selalu dinantikan kepergiannyapun selalu dirindukan maka tidak berlebihan jika kita belajar dari filosofi sakura sebagai ayat-ayat kauniyah-Nya. Karena hidup ini hanya sekali dengan waktu yang singkat pula. Apakah waktu yang singkat ini kita manfaatkan untuk memberi warna kebaikan atau membiarkan diri ini berguguran dengan kesia-siaan. Pilihan ada pada kita sendiri.
Ayah selalu berpesan bahwa hidup ini singkat maka manfaatkan sebaik mungkin, isilah hidup dengan karya positif yang memberi dampak kebaikan, agar nantinya dicintai Tuhan dan dikenang manusia. Semangat juang juga harus tetap ada didada jika ingin tetap bertahan pada derasnya gelombang kehidupan.
Benar apa yang dinasehatkan ayah karena setiap amal baik dan buruk selalu ada catatan yang harus dipertanggung jawabkan. Aku selalu berharap apa yang masuk adalah kebaikan dan yang keluarpun juga kebaikan sehingga hidup benar-benar bermakna. Semangat tetap harus menyala didada, karena hakikatnya manusia masih bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum dalam satu hari tapi manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa semangat walau dalam satu jam.
Ayah..!! Sekarang aku menyadari tentang makna kerinduan. Hari ini aku merindukanmu bersama rangkaian nasehat indahmu yang terbalut dalam aroma desah nafasmu seperti dirimu yang selalu merindukan Aroma Sakura di Okinawa.
Semoga tulisan ini dibaca dan direnungkan oleh My Sakura yang ada diseberang sana. Walau dirimu tidak seindah mawar ataupun seharum melati tapi kau tetap sakura yang punya kharisma. Dibalik kelemahan dan kekuranganmu yakinlah bahwa Allah menyelipkan kekuatan dahsyat yang tidak dimiliki siapapun.
Your Autumn Scene - Yiruma
filosofi yang keren..
ReplyDeletesalam kenal ya..:)
Terimakasih kunjungannya...
Deletesalam kenal juga
Hm..... seandainya Sakura itu ada di pasar dekat rumahku pastilah tidak seindah dengan goresan penamu Kang. Mantap.
ReplyDeleteSukses buat GA nya
Salam wisata
wahahahaha
Deletetapi yang jelas tidak seindah tulisanmu juga kang Indra
salam dari surabaya
mas insan baca postingan ini jadi ingat ayah di rumah, smoga beliau bahagia di sana ya mas :), sukses kontesnya :)
ReplyDeleteAamiin...
DeleteSemoga Ayahnya Tia selalu sehat2 dalam lindungan-Nya
Salam dari Surabaya
Eaaaa... aku nggak salah alamat kan nih?
ReplyDeleteMM jadi beda begini. Makin keren aja, walau masih kalah keren sama blog favoritku. Wkwkwk... Sik tak liat-liat dulu suasan barunya.
Warna blognya mecing sama bunga sakura-nya.
DeleteBaru tau filosofi Sakura ternyata begitu bermakna. 10 yang hari penuh arti, penuh kekuatan.
"...manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa semangat walau dalam satu jam." hmmmm... merenungi ini.
iya nih mbak biar ada warna yang lain dan bisa lebih fresh, tamunyapun biar tidak bosen..
Deletematurnuwun mbak
Filosofi sakura ternyata sekeren itu ya mas
ReplyDeletefoto sakuranya bikin betah :)
Itu kata ayah waktu kecilku..
Deletemakasih mbak Dian
Subhanallah saya terpesona dengan foro sakuranya, mas Insan.
ReplyDeleteSaya ikutan juga GA ini
*promo hehehe*
Sakura memang indah walau tak seindah mawar atau anggrek... hehehe
Deletesudah mampir mbak Niar
wow,dalem banget mas....baru tahu filosofinya :D
ReplyDeletefilosofy itu sebagai pembangkit semangat orang dinegeri sakura, dampak baiknya orang terpacu untuk berkarya dan berbuat sesuatu tapi dampak buruknya jika tdk mampu melakukan sesuatu akhirnya hara-kiri
DeleteMaasyaa Allaah <3 bagusss banget. Puisi yang cantik pun tak bisa menyaingi tulisan di balik aroma sakura ini. Tabaarakallahu Ta'ala :) like it!
ReplyDeleteHay Sakura...
DeleteWalau dirimu tidak seindah mawar ataupun seharum melati tapi kau tetap sakura yang punya kharisma.
Indah ya sakura, kapan ya saya bisa ke negeri sakura :)
ReplyDeletePilih yang tdk gratis atau bayar sendiri mbak Lidya?
Deletealhamdulillah, membaca dan memaknai Ayat Alloh Ta'ala dalam bentuk bunga sakura ternyata memberikan pengaruh yang sangat positip bagi kita yang mau berfikir. Meski saya belum pernah memegang bunga sakura, ternyata sakura memberikan pembelajaran bahwa kehidupan ini sangatlah singkat dan sementar.
ReplyDeleteApa kabar Kang ?
salam silaturahim dari Blitar
itu mungkin yang dinamakan ayat2 kauniyah-Nya
Deleteoh iya saya juga melihat di blognya kang Pakies beraroma surga...
subhanallah.. begini rupanya filosofi sakura. dalem dalem dalem.. ^_^
ReplyDeleteYa egitulah yang aku dengar dari ayah dulu...
DeleteHei Sakura, dapatkah kamu tumbuh di Negeriku yang musimnya lebih lama agar aku bisa memandangi indahmu selalu... Selamat Hari Jumat ^_^
ReplyDeleteHay Ratih....apa kabarmu..
Deletebukannya filosofi bunga sakura sdh tumbuh di hati dan jiwamu...
Jumat hrs tetap Semangaatt
sakura bisa jadi icon yang begitu melekat gara gara maknanya yang dalam ya kang, tapi buat aku, paragraf terakhir dari posting ini mengandung misteri yang mendalam... :)
ReplyDeleteyups betul banget...
DeleteParagraf terakhir..., hmm.. ada sakura kecil yang selalu berkilau...
Hmm,..filosofinya essip tenan, Cak. Bunga Sakura tidak hanya cantik untuk dilihat, namun mempunyai makna yang kuat untk di renungkan :)
ReplyDeleteMatur nuwun, Cak partisipasnya, sudah tercatat sebagai peserta :)
Seperti Kang Sofyan ya...
Deletesudah ganteng baik hati dan tidak sombong...
Matur nuwun..
Aah, jadi pengen ikutan nyium aroma bunga sakura... :(
ReplyDeleteDan kalau pengen tamasya ke Jepang, mesti nyatet kapan tanggal bermekarannya bunga sakura :)
Terima kasih udah ikutan GA Cerita di Balik Aroma :)