Sunday, May 12, 2013

Dibalik Aroma Sakura

Aku masih membuka halaman demi halaman album tua peninggalan ayah, dengan cara itulah aku melepas rasa rindu pada kebersamaan keluarga. Ada satu photo yang selalu mengingatkanku pada sosok ayah tercinta. Masih jelas dalam ingatanku saat ayah begitu dalam memandang salah satu photo favoritnya, sebuah gambar nuansa kota kecil bernama Okinawa yang dipenuhi beragam warna bunga sakura. Entah mengapa setiap melihat photo itu ada rona kerinduan yang terpancar dari wajah ayah. Pandangannyapun kemudian menerawang jauh seolah ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.

Aku mendekat dan kutanyakan gerangan apa yang sedang dipikirkan ayah. Tapi ayah hanya memandangku dan melempar senyuman sambil membelai rambutku. Ah, sungguh sulit mencerna maksudnya dengan usiaku yang masih sekitar dua belas tahun waktu itu. "Apa yang membuat ayah sedih?" kucoba mengulangi pertanyaan teriring rasa penasaranku. Lagi-lagi ayah tersenyum padaku, tapi untungnya tak lama kemudian ada rangkaian kata yang meluncur dari bibir yang mulai berkerut. "Ayah rindu dengan kampung halaman, rindu bercanda dengan keluarga dan ayah rindu dengan aroma bunga sakura di Okinawa"


Dulu aku tidak pernah bisa memahami tentang filosofi bunga sakura yang dijelaskan panjang lebar oleh ayah. Tentang bunga sakura yang menjadi icon bangsa jepang sebagai lambang kelahiran, kehidupan dan kematian. Filosofi bunga sakura juga yang memberikan motivasi kuat bangsa Jepang akan pentingnya makna hidup berbagi dan memberi manfaat bagi diri sendiri dan sesama. 

Aku masih ingat ketika ayah berkata padaku "Sakura memang tidak lebih bagus dari bunga mawar juga tidak seharum bunga melati, tapi sakura mempunyai makna yang dalam bagi kehidupan di negara Jepang". Ketika dewasa baru kusadari bahwa filosofi Bunga sakura sebagai gambaran bahwa hidup ini singkat seperti singkatnya bunga sakura yang bersemi dan bermekaran dipohonnya, keberadaannya tidak lebih dari sepuluh hari kemudian berguguran dan hilang diterpa angin.


Tapi sesingkat itu pula sakura masih memberikan keindahan warna dalam kehidupan, memberikan kesejukan hati dan kedamaian jiwa bagi yang memandangnya. Kehadirannya selalu dinantikan kepergiannyapun selalu dirindukan maka tidak berlebihan jika kita belajar dari filosofi sakura sebagai ayat-ayat kauniyah-Nya. Karena hidup ini hanya sekali dengan waktu yang singkat pula. Apakah waktu yang singkat ini kita manfaatkan untuk memberi warna kebaikan atau membiarkan diri ini berguguran dengan kesia-siaan. Pilihan ada pada kita sendiri.


Ayah selalu berpesan bahwa hidup ini singkat maka manfaatkan sebaik mungkin, isilah hidup dengan karya positif yang memberi dampak kebaikan, agar nantinya dicintai Tuhan dan dikenang manusia. Semangat juang juga harus tetap ada didada jika ingin tetap bertahan pada derasnya gelombang kehidupan.

Benar apa yang dinasehatkan ayah karena setiap amal baik dan buruk selalu ada catatan yang harus dipertanggung jawabkan. Aku selalu berharap apa yang masuk adalah kebaikan dan yang keluarpun juga kebaikan sehingga hidup benar-benar bermakna. Semangat tetap harus menyala didada, karena hakikatnya manusia masih bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum dalam satu hari tapi manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa semangat walau dalam satu jam.  

Ayah..!! Sekarang aku menyadari tentang makna kerinduan. Hari ini aku merindukanmu bersama rangkaian nasehat indahmu yang terbalut dalam aroma desah nafasmu seperti dirimu yang selalu merindukan Aroma Sakura di Okinawa.

Semoga tulisan ini dibaca dan direnungkan oleh My Sakura yang ada diseberang sana. Walau dirimu tidak seindah mawar ataupun seharum melati tapi kau tetap sakura yang punya kharisma. Dibalik kelemahan dan kekuranganmu yakinlah bahwa Allah menyelipkan kekuatan dahsyat yang tidak dimiliki siapapun.






Your Autumn Scene - Yiruma


Artikel Media Macarita Sejenis

Categories: ,

30 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. filosofi yang keren..
    salam kenal ya..:)

    ReplyDelete
  2. Hm..... seandainya Sakura itu ada di pasar dekat rumahku pastilah tidak seindah dengan goresan penamu Kang. Mantap.

    Sukses buat GA nya
    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahahaha
      tapi yang jelas tidak seindah tulisanmu juga kang Indra

      salam dari surabaya

      Delete
  3. mas insan baca postingan ini jadi ingat ayah di rumah, smoga beliau bahagia di sana ya mas :), sukses kontesnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...
      Semoga Ayahnya Tia selalu sehat2 dalam lindungan-Nya

      Salam dari Surabaya

      Delete
  4. Eaaaa... aku nggak salah alamat kan nih?
    MM jadi beda begini. Makin keren aja, walau masih kalah keren sama blog favoritku. Wkwkwk... Sik tak liat-liat dulu suasan barunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Warna blognya mecing sama bunga sakura-nya.

      Baru tau filosofi Sakura ternyata begitu bermakna. 10 yang hari penuh arti, penuh kekuatan.
      "...manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa semangat walau dalam satu jam." hmmmm... merenungi ini.

      Delete
    2. iya nih mbak biar ada warna yang lain dan bisa lebih fresh, tamunyapun biar tidak bosen..

      maturnuwun mbak

      Delete
  5. Filosofi sakura ternyata sekeren itu ya mas
    foto sakuranya bikin betah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu kata ayah waktu kecilku..
      makasih mbak Dian

      Delete
  6. Subhanallah saya terpesona dengan foro sakuranya, mas Insan.
    Saya ikutan juga GA ini

    *promo hehehe*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sakura memang indah walau tak seindah mawar atau anggrek... hehehe

      sudah mampir mbak Niar

      Delete
  7. wow,dalem banget mas....baru tahu filosofinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. filosofy itu sebagai pembangkit semangat orang dinegeri sakura, dampak baiknya orang terpacu untuk berkarya dan berbuat sesuatu tapi dampak buruknya jika tdk mampu melakukan sesuatu akhirnya hara-kiri

      Delete
  8. Maasyaa Allaah <3 bagusss banget. Puisi yang cantik pun tak bisa menyaingi tulisan di balik aroma sakura ini. Tabaarakallahu Ta'ala :) like it!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hay Sakura...
      Walau dirimu tidak seindah mawar ataupun seharum melati tapi kau tetap sakura yang punya kharisma.

      Delete
  9. Indah ya sakura, kapan ya saya bisa ke negeri sakura :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pilih yang tdk gratis atau bayar sendiri mbak Lidya?

      Delete
  10. alhamdulillah, membaca dan memaknai Ayat Alloh Ta'ala dalam bentuk bunga sakura ternyata memberikan pengaruh yang sangat positip bagi kita yang mau berfikir. Meski saya belum pernah memegang bunga sakura, ternyata sakura memberikan pembelajaran bahwa kehidupan ini sangatlah singkat dan sementar.
    Apa kabar Kang ?
    salam silaturahim dari Blitar

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu mungkin yang dinamakan ayat2 kauniyah-Nya
      oh iya saya juga melihat di blognya kang Pakies beraroma surga...

      Delete
  11. subhanallah.. begini rupanya filosofi sakura. dalem dalem dalem.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya egitulah yang aku dengar dari ayah dulu...

      Delete
  12. Hei Sakura, dapatkah kamu tumbuh di Negeriku yang musimnya lebih lama agar aku bisa memandangi indahmu selalu... Selamat Hari Jumat ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hay Ratih....apa kabarmu..
      bukannya filosofi bunga sakura sdh tumbuh di hati dan jiwamu...

      Jumat hrs tetap Semangaatt

      Delete
  13. sakura bisa jadi icon yang begitu melekat gara gara maknanya yang dalam ya kang, tapi buat aku, paragraf terakhir dari posting ini mengandung misteri yang mendalam... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups betul banget...

      Paragraf terakhir..., hmm.. ada sakura kecil yang selalu berkilau...

      Delete
  14. Hmm,..filosofinya essip tenan, Cak. Bunga Sakura tidak hanya cantik untuk dilihat, namun mempunyai makna yang kuat untk di renungkan :)

    Matur nuwun, Cak partisipasnya, sudah tercatat sebagai peserta :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti Kang Sofyan ya...
      sudah ganteng baik hati dan tidak sombong...

      Matur nuwun..

      Delete
  15. Aah, jadi pengen ikutan nyium aroma bunga sakura... :(
    Dan kalau pengen tamasya ke Jepang, mesti nyatet kapan tanggal bermekarannya bunga sakura :)

    Terima kasih udah ikutan GA Cerita di Balik Aroma :)

    ReplyDelete