Bismillahirahmanirrahiim
Manusia bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum dalam sehari tapi manusia tidak akan bisa bertahan hidup satu jam tanpa ada semangat dalam dirinyanya. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya makna semangat dalam diri manusia. Orang tanpa semangat diibaratkan seperti mayat yang berjalan, raganya hidup tapi hati dan pikirannya telah mati, jiwanya kering akan keimanan. Orang yang putus asa tidak percaya akan kuasa Allah Ta'ala. Padahal Allah telah menjadikan diri manusia lebih sempurna dibanding makhluk lainnya, maka bersyukurlah dengan berbagai nikmat yang telah diberikan-Nya.
Pasti diantara kita pernah melihat seorang balita sedang belajar berdiri ataupun belajar berjalan. Coba diperhatikan dengan seksama, kendatipun dia harus jatuh bangun bahkan harus berdarah-darah, menangis meraung-raung tetapi dia tidak pernah jera untuk mencoba lagi. Dengan langkah gontai setapak demi setapak dia tetap terus mencoba untuk berjalan, jatuh lagi, menangis lagi, berdiri lagi, mencoba lagi begitu seterusnya sampai dia tersenyum bangga bisa melewati masa-masa sulit tersebut.
Itulah kodrad manusia yang sesungguhnya, sebagai makhluk yang tidak kenal menyerah. Coba bayangkan jika saat kita balita sudah putus asa dan enggan belajar berjalan lagi. Maka dipastikan kita tidak akan kemana-mana alias hanya jadi penghangat kursi roda. Tapi ternyata kita bukan seperti itu, kita dilahirkan memang untuk menjadi seorang pejuang, menjadi seorang pemenang dan menjadi seorang pemimpin, terbukti dari beribu-ribu bahkan berjuta-juta sperma yang berjuang menembus indung telur, hanya satu yang berhasil yaitu kita.
Itulah kodrad manusia yang sesungguhnya, sebagai makhluk yang tidak kenal menyerah. Coba bayangkan jika saat kita balita sudah putus asa dan enggan belajar berjalan lagi. Maka dipastikan kita tidak akan kemana-mana alias hanya jadi penghangat kursi roda. Tapi ternyata kita bukan seperti itu, kita dilahirkan memang untuk menjadi seorang pejuang, menjadi seorang pemenang dan menjadi seorang pemimpin, terbukti dari beribu-ribu bahkan berjuta-juta sperma yang berjuang menembus indung telur, hanya satu yang berhasil yaitu kita.
Masih ingatkah ketika waktu kecil kita ditanya orang tua "besok kalau besar mau jadi apa nak?" dengan mantab dan tegas kita menjawab ingin jadi Dokter, ingin jadi Pilot, ingin jadi Tentara bahkan tidak ragu kita menjawab ingin jadi Presiden. Masih ingatkah? tetapi sayang di perjalanan waktu semangat masa kecil itu makin memudar terdegradasi dengan nalar yang sering mentolerir cita-cita masa kecil. Padahal cita-cita masa kecil adalah sebuah "dream" yang keluar dari alam bawah sadar, keinginan yang jujur tanpa rekayasa.
Mungkin kita berkilah dengan argumentasi "masa kanak-kanak kan masih polos belum terkontaminasi dengan pikiran-pikiran yang ribet dan berjibun". Yups betul..!! tapi untuk apa pentingnya jika menjadi sosok dewasa yang hanya pandai berdalih untuk pembenaran diri serta sebagai sosok yang hanya pandai merevisi cita-cita yang sudah di canangkan sejak kecil. Ternyata nyali kita tidak sehebat seorang balita. Maka jika hari ini kita masih sering mengeluh, sering putus asa dan gampang menyerah, mari kita belajar dengan seorang balita lagi.
Mungkin kita berkilah dengan argumentasi "masa kanak-kanak kan masih polos belum terkontaminasi dengan pikiran-pikiran yang ribet dan berjibun". Yups betul..!! tapi untuk apa pentingnya jika menjadi sosok dewasa yang hanya pandai berdalih untuk pembenaran diri serta sebagai sosok yang hanya pandai merevisi cita-cita yang sudah di canangkan sejak kecil. Ternyata nyali kita tidak sehebat seorang balita. Maka jika hari ini kita masih sering mengeluh, sering putus asa dan gampang menyerah, mari kita belajar dengan seorang balita lagi.
![]() |
Pict from google |
Aku pernah membaca sebuah buku yang ditulis oleh Norman Vincent Peale. Seorang penulis yang juga ahli dibidang psykologi, dia mengatakan untuk bisa menjadi orang yang berhasil dan bisa memenangkan diri maka milikilah jiwa yang bersih, mata yang bisa melihat romantika di tempat umum, hati seperti anak-anak dan kesederhanaan spiritual. barangkali kalau aku tidak salah mengartikan seperti ini.
Jiwa yang bersih akan selalu bersikap positif, dengan bersikap positif maka ion positif lebih mendominasi dalam diri kita, maka dampaknya sikap kita akan lebih tenang bisa mengendalikan diri dan lebih bijak, tidak gampang menyalahkan orang lain dan menyalahkan keadaan tetapi lebih memilih untuk instropeksi diri, maka dengan jiwa yang bersih akan lebih ringan dalam berbuat kebaikan, ringan dalam melakukan ibadah yang memungkinkan lebih diijabahi doa-doa kita.
Kita juga dituntut untuk mengambil hikmah atas sikap dan perilaku dari masyarakat umum disekitar, ambil yang baik buang yang buruk, menjadikan perilaku masyarakat umum sebagai cermin hidup bagi diri sendiri, tidak perlu harus merasakan kegagalan sendiri jika bisa mengambil hikmah dari kegagalan orang lain.
Milikilah hati seperti seperti anak-anak, karena anak-anak selalu jujur dalam bersikap, tidak terlalu banyak pilihan dan alasan atau no excuse, hatinya tidak diselimuti rasa kekhawatiran berlebihan akan hasil yang akan dicapainya, so must go on, karena rasa kekhawatiran berlebihan itulah jadi penghambat langkah kita, hati selalu dipenuhi dengan tanda tanya, jangan-jangan nanti gagal, jangan-jangan nanti tidak mampu, jangan-jangan nanti....., dan seribu tanda tanya yang tidak terjawabkan, hanya membuat kita semakin bimbang tanpa melakukan action apapun.
Jalani hidup dengan kesederhanaan spiritual lakukan hal-hal yang sederhana tidak berlebihan jangan juga menuntut berlebihan kepada Tuhan terlebih kepada sesama atas apa-apa yang bukan menjadi hak kita, tapi lakukan yang terbaik sebatas kemampuan maka insya Allah kebaikan akan menghampiri kita.
Untuk penutup posting aku akan sedikit bercerita tentang pentingnya tujuan hidup ataupun goal setting dalam kehidupan. Karena tanpa tujuan kita tidak akan kemana-mana. "Suatu hari disaat menjelang lebaran aku mengantar saudara yang hendak pulang kampung, kulihat di stasiun Gubeng ribuan manusia sudah tumpah-ruah menunggu datangnya kereta yang akan mengantar ke tujuan masing-masing, sambil menunggu aku ngobrol santai dengan seorang laki-laki yang sedang memangku anak kecilnya.
Aku bertanya "mau kemana mas?" dia menyebutkan salah satu kota tujuannya, iseng-iseng aku bertanya lagi, "apa tidak khawatir dengan keadaan seperti ini, pastinya untuk bisa masuk kedalam kereta harus berdesak-desakan dan berebut dulu dengan penumpang lainnya, apalagi bawa anak kecil apa tidak takut resikonya", diapun menjawab "Habis bagaimana lagi, ini kan lebaran kami harus bertemu dan sungkem dengan orang tua", "Apa penting pulang kampung mas?", aku coba memancing dia, "Ya penting sekali mas, belum tentu lebaran yang akan datang saya bisa bertemu dengan orang tua, beliau berdua sangat berharga bagi kami, jadi walaupun harus berdesakan dan apapun resikonya tetap dijalani", kata lelaki itu dengan mantab.
Aku bertanya "mau kemana mas?" dia menyebutkan salah satu kota tujuannya, iseng-iseng aku bertanya lagi, "apa tidak khawatir dengan keadaan seperti ini, pastinya untuk bisa masuk kedalam kereta harus berdesak-desakan dan berebut dulu dengan penumpang lainnya, apalagi bawa anak kecil apa tidak takut resikonya", diapun menjawab "Habis bagaimana lagi, ini kan lebaran kami harus bertemu dan sungkem dengan orang tua", "Apa penting pulang kampung mas?", aku coba memancing dia, "Ya penting sekali mas, belum tentu lebaran yang akan datang saya bisa bertemu dengan orang tua, beliau berdua sangat berharga bagi kami, jadi walaupun harus berdesakan dan apapun resikonya tetap dijalani", kata lelaki itu dengan mantab.
Dari jawaban itu aku bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap sesuatu yang didasari dengan tujuan, goal setting serta sesuatu yang sangat berharga maka apapun resikonya akan dijalani, tidak pernah merasa takut untuk berjuang. Untuk itu saya mengajak kepada semuanya, jangan pernah terlena dengan zona kenyamanan, mari kita temukan goal setting serta impian dalam diri kita, mari bangkit dan berjuang seiring dengan doa yang kita panjatkan kepada-Nya, Insya Allah kita akan jadi seorang pejuang dalam kehidupan ini dan Insya Allah kita akan jadi pemenang.
"Kebangkitan suatu bangsa berawal dari kebangkitan kita
kebangkitan suatu negara berawal dari kebangkitan rakyatnya.
mari bangkit dan berjuang dimulai dari diri sendiri.
mari bangkit dan berjuang dimulai dari diri sendiri.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bangkit di BlogCamp
Artikel Media Macarita Sejenis
Kontes
- Cerita ABG, Cerita Di Metropolitan
- Menjadi Manusia Baru
- Jika Ramadhan Terakhirku
- Tegar
- Prasangka
- Dibalik Giveaway Dan Kontes
- Melukis Tulip Bersama Pelangi
- Masa Indah Yang Terlewatkan
- Dibalik Aroma Sakura
- Kesuksesan Yang Hakiki
- Tidak Punya Unggah-Ungguh
- Giveaway Senangnya hatiku: Menjadi Matahari
- Lebaran Dalam Tiga Rasa
- Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran
- Kuis Mini Daun Pandan
- Gaung Ludruk Yang Makin Pudar
- Jangan Batasi Potensi Diri
- Ketenangan Hati dan Kejernihan Pikiran
Link pada paragraf akhir belum terpasang di anchor text Indonesia Bangkit mas.
ReplyDeleteSilahkan direvisi dulu.
salam
sudah di revisi Pakdhe
DeleteSaya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
ReplyDeleteAkan segera saya daftar
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Salam hangat dari Surabaya
terimakasih pakDhe..#deg-degan
ReplyDeletejiwa seperti anak anak? yang polos dan selau positif tinking? satu hal yang mungkin perlu di jalankan kang. makasih pencerahannya....
ReplyDeletesama2 kang, saling asah, asih dan asuh
Deletebe posisif thinking...
I see... jangan hilangkan jiwa anak-anak dalam diri kita,,, ^^
DeleteYup. Untuk tetap bertahan dan melangkah kita harus punya passion, sehingga saat suatu hari nanti kita harus terjatuh atau pun lelah...akan tetap ada dorongan2 baru yang membantu kita untuk terus tegak berjalan hingga ke tujuan..:D
ReplyDeleteSemoga sukses kontesnya mas..
betul Nick gairah hidup harus selalu ada, wah terimakasih udah ditambahin artikel ini...
Deletemakasih ya...
Untuk menjadi orang yang berhasil dan bahagia harus memiliki njiwa yang bersih.. berfikiran positife.. ini yang ana suka.. tetap melangkah dengan keyakinan.. karna impian itu sering trerwujud juga karena ada keyakinan yang kuat dalam hati.. tentu dilengkapi juga dengan Pray and action... Suka ka sama tulisannya ^_^b.. semoga sukses dan manfaat mas kontesnya!!
ReplyDeletewaau... komentarnya bagus, melengkapi postingan ini..., doa dan ikhtiar ditutup dengan tawakal...
Deletemakasih ya Anna...
Keren deh, semuga sukses kontes nya om,....deg2an ndka apah :D
ReplyDeletewah makasih Niar...
Deleteiya nih rada deg2an....
Bagus sekali deh..
ReplyDeleteKesimpulannya, aku setuju.
dengan adanya cita-cita atau keinginan kita akan terpacu berusaha untuk mencapainya. Kita juga harus memiliki target lain, saat semangat mulai kendor karena keinginan tidak terwujud alias usaha gagal. Aku akui sulit untuk bangkit.
Semangat dan semoga berhasil.
jika sulit untuk bangkit, cari apa yg sangat berharga bagi kita, tdk hrs bentuk materi, tapi sangat luas dimensinya,
Deletekeep spirit Hafsari
Ya, sepakat juga dengan Hafsari.
ReplyDeleteJika menganalogikan dengan sistem transportasi, kita bergerak menuju ke suatu tempat karena ada tujuan. Tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Tujuan, kan mendorong kita tuk bergerak.
Tujuan, kan mendorong kita tuk berstrategi.
Mari, tetapkan satu atau beberapa tujuan. Dan setelah mereka digapai, mari tetapkan lagi tujuan yang lain.
Semoga dengan menetapkan tujuan, kita tergerak tuk melakukan hal-hal yang berarti dalam hidup..
mungkin dengan bahasa lain kita hrs menentukan goal setting untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, yang sesuai dengan logika dan kemampuan kita
Deletekeep spirit Arya
tes tes tes...tadi mampir,..coba lagi mampir..$%^&(&
ReplyDeletesekarang sdh bisa kan..??
DeleteSetuju banget dengan kesimpulannya mas... juga paragraf pertama artikel ini, keren abis! sukses untuk kontesnya yaaa...
ReplyDeleteTerimakasih mbak Al...,hasik dari belajar di virtual corner...
DeleteSemoga kita selalu punya semangat untuk tetap berjuang dan bangkit.
ReplyDeleteSucses untuk kontesnya ya...
amin...
Deletesemangat adalah modal kita utk mengarungi hidup
makasih ya
Waaah blog baru, ayah Devon? Selamat atas blog barunya.
ReplyDeleteIdenya apa nih, buat blog baru lagi? *kalo boleh tahu ^__^*
Seandainya bisa kembali seperti anak2 ya, yang "tanpa beban" ...
Tulisannya apik, semoga suksees.
Oya, saya izin save logo BLogcamp-nya yah .. belum punya :)
Deleteidenya apa ya...
Deletesebenernya sdh saya tulis diposting sebelumnya
http://trip-ma.blogspot.com/2012/05/macatya-macintya-macarita.html
terimakasih untuk tulisanya, sangat membangun :)
ReplyDeletewah keren-keren
ReplyDeletejiwa yang bersih mempunyai pengaruh besar dalam hidup kita ya :)
Never Give Up
salam kenal dari Bandung :)
terimakasih sudah berkunjung..
DeleteNever Give up
salam kenal juga dari Surabaya
mengomentari tulisan yang penjelasannya lengkap seperti di atas koq sulit banget ya Mas..?? mungkin sedikit tambahan, bahwa dengan mencintai/menyenangi apa yang hendak di capai, maka tidak akan ada kata jenuh/bosan/putus asa dalam berusaha.. karena banyak orang yang memaksakan untuk menjadi orang lain. walau dia telah menyadari bahwa dia tidak akan bisa seperti orang tersebut.. Tujuan yang realistis dengan usaha saat ini, atau berusaha lebih kuat untuk membuat tujuan lebih realistis. #nah kan.. jadi bingung sendiri.. wkwkwkwkk
ReplyDeletemakasih telah menambahkan, mungkin untuk meraih impina tidak harus memaksakan menjadi orang lain, tp cukuplah pengalaman org lain sebagai kajian sekaligus sarana pembelajaran menuju tujuan
Deletesetuju sama ulasanya Mas..
ReplyDeletespertinya, kita hrus bljar smngat pntang menyerah dari ank2..
saat kita dh dewasa, kita jdi takut salah dan gagal..nice post..
sukses ngontesnya ya mas..
betul... kadang kita melupakan potensi diri sendiri, tidak menyadari bahwa kita sebenarnya mampu
Deleteterimakasih kunjungannya
Bangkit adalah masalah kemauan, karena sesungguhnya tiap orang punya kemampuan. Hanya mereka yang punya kemauan kuatlah yang bisa bangkit dari segala keterpurukan. Bukan begitu mas? :)
ReplyDeletesetuju mbak... super sekali...
Delete