Seperti
tidak percaya dengan yang kulihat didepan mata, Yasmin yang selama ini memberi
harapan cinta ternyata hanya PHP alias pemberi harapan palsu. Dari jarak
kira-kira seratus meter kulihat dia berjalan berdua dengan lelaki berperawakan
tegap menuju pintu masuk Tunjungan Plaza. Mereka berjalan tampak mesra
mengisyaratkan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Ah pikiranku mulai
kacau hati seperti tercabik-cabik, rasa cemburu menggelora gemuruh menyesakkan
dada.
Aku hanya
bisa berdiri terpaku dari balik outdor advertising sambil memandangi mereka
hingga lenyap tertutup keramaian orang yang lalu lalang. Rasanya seperti tidak
ada semangat lagi melanjutkan niatku untuk menukarkan voucer belanja di Sogo.
Kumelangkah gontai menuju kepelataran parkir dan mengarahkan motorku kepintu
keluar dan langsung cabut pulang. Kemacetan di Embong Malang makin menambah
keruwetan pikiranku.
Jasmine |
Hari
ini aku benar-benar malas, hilang selera aktifitasku pengennya sendiri dikamar.
Sementara dari balik jendela tampak suasana mendung menyelimuti kota Surabaya,
awan hitam menggelayut dilangit tak bertepi. Gelap menyelimuti Surabaya seolah
mengisyaratkan rasa resah dihatiku saat ini. Aku hanya bisa memandangi photo
Yasmin yang tersemat dimeja kamarku diantara puisi-puisinya yang dikemas apik
dalam bentuk Surat Cinta. Benar kata orang terkadang cinta tidak jua
harus memiliki, ini barangkali yang tepat menggambarkan diriku.
Ringtones
ponsel berbunyi kulihat nama Yasmin yang muncul di layar, kubiarkan ponsel
terus berbunyi tanpa sedikitpun berniat untuk menjawabnya hingga nada itu diam
berhenti. Tak lama ada SMS masuk diponsel yang isinya "Viko, bisa
datang kan kerumahku nanti sore, ada yang ingin kukenalkan kamu, kutunggu
ya". Aku tetap tak bergeming. "Untuk apa aku datang jika hanya
kau kenalkan pada kekasihmu," gumanku dalam hati. Tetapi setelah SMS kedua
masuk tak urung gagal juga aku menolak permintaannya.
Pukul
setengah tujuh aku melaju menuju rumah Yasmin, tidak seperti biasanya kali ini
aku berangkat tanpa semangat sedikitpun dan perjalananpun terasa hambar.
Dipikiranku hanya ada rasa cemburu dan kesalahan apa yang kau timpakan atasku,
bayangan tadi siang di Tunjungan Plaza benar-benar menggangguku. Lamunan
panjang tak terasa menghantarku sampai di depan rumah Yasmin.
Dan
benar yang kupikirkan, di garasi sudah ada mobil Jazz biru persis dengan yang
kulihat tadi siang. Ingin rasanya langsung kabur pergi lari tak kembali. Tapi
kuurungkan niatku. "Ini bukan salahmu Yasmin karena kebodohanku sebagai
laki-laki yang tidak pernah punya nyali untuk menyatakan perasaan padamu",
umpatku pada diri sendiri. Dijedah kebimbangan yang merajuk aku dikejutkan
panggilan Yasmin. "Ayo Viko masuk, ngapain bengong disitu"
ujarnya sembari meraih tanganku serta menggandeng menuju taman depan rumah. Aku
terkesiap kaget melihat Yasmin tanpa canggung menggandengku, apalagi didepan
lelaki itu yang sedari tadi mengamatiku.
Dikursi
taman duduk laki-laki tegap macho dengan mengenakan celana jeans dan t-shirt
abu-abu. ini lelaki yang kulihat tadi siang, kutaksir dia berumur dua puluh
tujuh tahunan kira-kira sepantaran dengan kakak pertamaku.
"Om, ini kenalin Viko". Yasmin
memperkenalkanku pada lelaki tegap tersebut.
Lelaki
itu mengulurkan tangannya dan menjabat tanganku dengan sigap sembari
menyebutkan nama "Awa".
"Viko, ini Om Awa atau lengkapnya Om
Bhirawa tapi aku biasa memanggilnya Kapten Bhirawa, Tinggalnya di Medan
kebetulan ada tugas kantor di Surabaya".
Nyeesss..!!
hati ini terasa sejuk segar berbinar bagai tersiram rinai hujan di kemarau
panjang. Jika tidak ada mereka berdua tentu aku sudah jejingkrakan seperti anak
kecil dapat hadiah mainan. "Maafkan aku Yasmin, maafkan aku Om Awa jika
aku telah berprasangka pada kalian". bisikku dalam hati. Tapi apakah ini
isyarat untuk segera mengungkapkan perasaanku pada Yasmin? Ah entahlah!!. Yang
pasti masih ada harapan melantunkan senandung cinta untuk Yasmin
Melati putihku.
ciyee..cinta..cintaan :P
ReplyDeleteSukses ya bersenandung cintanya
Jiah.. meme membuatku makin malyuuuuu...
DeleteKereeeeen... Langsung bisa buat buku niih. Memang berbakat ya.
ReplyDeleteMulaaiiiii deh...
Deletewalau gak sebagus mbak Niken yang penting Nekaadd
Kenapa sih senengnya main ke mall? Nggak ketemu Sonny? Qiqiqi.
DeleteHiyaaa... sonny siapaa
DeleteJiaaaah! Dia lupa. Kolaborasi itu lho.
Deletehohohoho... I know..
Deleteeeeeeaaaaa.....
ReplyDeleteHmmm... Jangan2 ada kisah nyata dengan sosok bernama jasmin....
Dengan puisi2 cintanya... :)
hahahahaha....
Deletemakin tersipu-sipu maluuu, kan ini fiksi mbak
Kereeen mas! makin sip aja niiih
ReplyDeleteWaduh pakarnya fiksi berkunjung..
Deletemakasih mbak Titie
Ihh..menyayat banget dan bikin saya jadi mikir menerawang.
ReplyDeleteFF nya bagus bagnget mas..
Makasih mbak Yuli, belajar nih, sungguh
Deleteuhuk.. sama Omnya bisa mesra kayak gitu.. weeehhh. mana yg gak cemburu..
ReplyDeletemas itu emng bener tulisannya ringstone atau ringtones tau ringtone? *malah nanya* :D
sukses buat GAnya :)
Wah Jeli juga ny Lozz ini, huruf S salah alamat ya, seharusnya Ringtones...
Deletekeren mas...musiknya apalagi...
ReplyDeletesukses buat GA nya ya...
Terimakasih mbak Luluk
Deleteboleh juga diajarin biar makin keren
Makasih Pakdhe, seoerti dua kontes sdh dilaksanakan, jadi bisa melenggang dengan tenang
ReplyDeletewihihi... ceritanyaaaaaaaaaaaaaaaa...
ReplyDeleteOm Awa apanya Om Insan? haha
Emang Om Insan Tegp seperti Kapten?
Deletekerennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn, kalau saya jadi viko pasti cemburu juga, btw si viko sabar juga yah hehe, sukses kontesnya:)
ReplyDeleteSabar mana sama si Mamang ?
Deleteah, ternyata lelaki tegap itu udah jadi om2...
ReplyDeleteTapi Om2 yang masih muda kok...
DeleteLoh Viko koq keburu senang mas? Kan blum jelas tuh om Bhirawa itu Om saudara Yasmin. Bisa jadi malah punya hubungan ama yasmin. Tp itulah flash fiksi, menuntut pembaca berimajinasi sendiri. Dan anda sukses melakukannya
ReplyDeletehehehe... senengnya mgkn msh ada harapan kali
Deletesilakan mas LA mengasumsikan dan mengimaginasikan sendiri
Setiap alunan yang bersendaung menghampiri dalam benak lamunan, namun apa yang terlihat dan terdengar hanya sebuah lamunan rindu bersenandung dalam dekapan penuh tanya.
ReplyDeleteHm......... sampai kapan ya..... ?
Sukses selalu
Salam wisata
waduh kalau sang pujangga sudah datang , jadi ciut nyaliku..
DeleteSalam..
Suka dengan settingnya, Surabaya, Tunjungan Plasa, Jalan Embong Malang dan... Ramayana! eh bukannya Ramayana adanya di Siola Mas? klo Tunjungan Plasa ada SOGO :D
ReplyDeleteViko.. Viko.. makanya jangan nuduh orang sembarangan, hayo minta maaf sama Yasmin! :P
Ada mbak Ramayana, di lantai berapa saya lupa
Deletetuh sudah minta maaf tapi dalam hati... qiqiqiqi
ini fiksi?
ReplyDeletekok saya yang semilir hehee...
duh senandung cinta.. berdawai asmara... iramanya ritme lembut.
Semilir bagai diterpa angin sepoi...
DeleteMas Insan bisa buat cinta-cintaan ternyata ya, keren :)
ReplyDeleteHahahahaha...
Deleteini dua hari dua malam gak tidur mbak
Mas Viko asal aja ya mengira calon om sebagai pesaingnya. Untunglah Viko tak sampai naik pitam dan mencecar om viko dengan ucapan yang tidak sopan. wah bisa bahaya masa depannya! semoga berjaya di kontes GA pakdhe.
ReplyDeleteKakaku yang satu ini , emang jagonya nuliss
ReplyDeletemau fiksi mau educatif
selalu menginspirasi
suka certanya kaka
Tapi tetep belum bisa ngalahin Pena Sativa ya
Deleteayo dong diungkapkan sekarag juga...
ReplyDeletehaih, keren ff-nya...
moga dapet nominasinya...
masih belum beani ngungkapin...
Deletehaih ngenyeekkk
haih.. aku juga jadi merasa nyesss...
ReplyDeletesalam buat om awa.. lain kali pertimbangkan juga tentang perilaku om.. jadi si 'aku' tidak melakukan dzan .. hihi
Iya nih Si Om Awa sama keponakannya begitu amat..
Delete