Thursday, June 6, 2013

Prasangka

Seperti tidak percaya dengan yang kulihat didepan mata, Yasmin yang selama ini memberi harapan cinta ternyata hanya PHP alias pemberi harapan palsu. Dari jarak kira-kira seratus meter kulihat dia berjalan berdua dengan lelaki berperawakan tegap menuju pintu masuk Tunjungan Plaza. Mereka berjalan tampak mesra mengisyaratkan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Ah pikiranku mulai kacau hati seperti tercabik-cabik, rasa cemburu menggelora gemuruh menyesakkan dada.

Aku hanya bisa berdiri terpaku dari balik outdor advertising sambil memandangi mereka hingga lenyap tertutup keramaian orang yang lalu lalang. Rasanya seperti tidak ada semangat lagi melanjutkan niatku untuk menukarkan voucer belanja di Sogo. Kumelangkah gontai menuju kepelataran parkir dan mengarahkan motorku kepintu keluar dan langsung cabut pulang. Kemacetan di Embong Malang makin menambah keruwetan pikiranku.

Jasmine
Hari ini aku benar-benar malas, hilang selera aktifitasku pengennya sendiri dikamar. Sementara dari balik jendela tampak suasana mendung menyelimuti kota Surabaya, awan hitam menggelayut dilangit tak bertepi. Gelap menyelimuti Surabaya seolah mengisyaratkan rasa resah dihatiku saat ini. Aku hanya bisa memandangi photo Yasmin yang tersemat dimeja kamarku diantara puisi-puisinya yang dikemas apik dalam bentuk Surat Cinta. Benar kata orang terkadang cinta tidak jua harus memiliki, ini barangkali yang tepat menggambarkan diriku.

Ringtones ponsel berbunyi kulihat nama Yasmin yang muncul di layar, kubiarkan ponsel terus berbunyi tanpa sedikitpun berniat untuk menjawabnya hingga nada itu diam berhenti. Tak lama ada SMS masuk diponsel yang isinya "Viko, bisa datang kan kerumahku nanti sore, ada yang ingin kukenalkan kamu, kutunggu ya". Aku tetap tak bergeming. "Untuk apa aku datang jika hanya kau kenalkan pada kekasihmu," gumanku dalam hati. Tetapi setelah SMS kedua masuk tak urung gagal juga aku menolak permintaannya. 

Pukul setengah tujuh aku melaju menuju rumah Yasmin, tidak seperti biasanya kali ini aku berangkat tanpa semangat sedikitpun dan perjalananpun terasa hambar. Dipikiranku hanya ada rasa cemburu dan kesalahan apa yang kau timpakan atasku, bayangan tadi siang di Tunjungan Plaza benar-benar menggangguku. Lamunan panjang tak terasa menghantarku sampai di depan rumah Yasmin.

Dan benar yang kupikirkan, di garasi sudah ada mobil Jazz biru persis dengan yang kulihat tadi siang. Ingin rasanya langsung kabur pergi lari tak kembali. Tapi kuurungkan niatku. "Ini bukan salahmu Yasmin karena kebodohanku sebagai laki-laki yang tidak pernah punya nyali untuk menyatakan perasaan padamu", umpatku pada diri sendiri. Dijedah kebimbangan yang merajuk aku dikejutkan panggilan Yasmin. "Ayo Viko masuk, ngapain bengong disitu" ujarnya sembari meraih tanganku serta menggandeng menuju taman depan rumah. Aku terkesiap kaget melihat Yasmin tanpa canggung menggandengku, apalagi didepan lelaki itu yang sedari tadi mengamatiku. 

Dikursi taman duduk laki-laki tegap macho dengan mengenakan celana jeans dan t-shirt abu-abu. ini lelaki yang kulihat tadi siang, kutaksir dia berumur dua puluh tujuh tahunan kira-kira sepantaran dengan kakak pertamaku.

"Om, ini kenalin Viko". Yasmin memperkenalkanku pada lelaki tegap tersebut. 

Lelaki itu mengulurkan tangannya dan menjabat tanganku dengan sigap sembari menyebutkan nama "Awa".  

"Viko, ini Om Awa atau lengkapnya Om Bhirawa tapi aku biasa memanggilnya Kapten Bhirawa, Tinggalnya di Medan kebetulan ada tugas kantor di Surabaya". 

Nyeesss..!! hati ini terasa sejuk segar berbinar bagai tersiram rinai hujan di kemarau panjang. Jika tidak ada mereka berdua tentu aku sudah jejingkrakan seperti anak kecil dapat hadiah mainan. "Maafkan aku Yasmin, maafkan aku Om Awa jika aku telah berprasangka pada kalian". bisikku dalam hati. Tapi apakah ini isyarat untuk segera mengungkapkan perasaanku pada Yasmin? Ah entahlah!!. Yang pasti masih ada harapan melantunkan senandung cinta untuk Yasmin Melati putihku.





Artikel Media Macarita Sejenis

Categories: ,

42 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. ciyee..cinta..cintaan :P
    Sukses ya bersenandung cintanya

    ReplyDelete
  2. Kereeeeen... Langsung bisa buat buku niih. Memang berbakat ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mulaaiiiii deh...
      walau gak sebagus mbak Niken yang penting Nekaadd

      Delete
    2. Kenapa sih senengnya main ke mall? Nggak ketemu Sonny? Qiqiqi.

      Delete
    3. Jiaaaah! Dia lupa. Kolaborasi itu lho.

      Delete
  3. eeeeeaaaaa.....
    Hmmm... Jangan2 ada kisah nyata dengan sosok bernama jasmin....
    Dengan puisi2 cintanya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahahaha....
      makin tersipu-sipu maluuu, kan ini fiksi mbak

      Delete
  4. Kereeen mas! makin sip aja niiih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh pakarnya fiksi berkunjung..
      makasih mbak Titie

      Delete
  5. Ihh..menyayat banget dan bikin saya jadi mikir menerawang.
    FF nya bagus bagnget mas..

    ReplyDelete
  6. uhuk.. sama Omnya bisa mesra kayak gitu.. weeehhh. mana yg gak cemburu..
    mas itu emng bener tulisannya ringstone atau ringtones tau ringtone? *malah nanya* :D

    sukses buat GAnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Jeli juga ny Lozz ini, huruf S salah alamat ya, seharusnya Ringtones...

      Delete
  7. keren mas...musiknya apalagi...
    sukses buat GA nya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mbak Luluk
      boleh juga diajarin biar makin keren

      Delete
  8. Makasih Pakdhe, seoerti dua kontes sdh dilaksanakan, jadi bisa melenggang dengan tenang

    ReplyDelete
  9. wihihi... ceritanyaaaaaaaaaaaaaaaa...

    Om Awa apanya Om Insan? haha

    ReplyDelete
  10. kerennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn, kalau saya jadi viko pasti cemburu juga, btw si viko sabar juga yah hehe, sukses kontesnya:)

    ReplyDelete
  11. ah, ternyata lelaki tegap itu udah jadi om2...

    ReplyDelete
  12. Loh Viko koq keburu senang mas? Kan blum jelas tuh om Bhirawa itu Om saudara Yasmin. Bisa jadi malah punya hubungan ama yasmin. Tp itulah flash fiksi, menuntut pembaca berimajinasi sendiri. Dan anda sukses melakukannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... senengnya mgkn msh ada harapan kali
      silakan mas LA mengasumsikan dan mengimaginasikan sendiri

      Delete
  13. Setiap alunan yang bersendaung menghampiri dalam benak lamunan, namun apa yang terlihat dan terdengar hanya sebuah lamunan rindu bersenandung dalam dekapan penuh tanya.

    Hm......... sampai kapan ya..... ?

    Sukses selalu
    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh kalau sang pujangga sudah datang , jadi ciut nyaliku..

      Salam..

      Delete
  14. Suka dengan settingnya, Surabaya, Tunjungan Plasa, Jalan Embong Malang dan... Ramayana! eh bukannya Ramayana adanya di Siola Mas? klo Tunjungan Plasa ada SOGO :D
    Viko.. Viko.. makanya jangan nuduh orang sembarangan, hayo minta maaf sama Yasmin! :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada mbak Ramayana, di lantai berapa saya lupa

      tuh sudah minta maaf tapi dalam hati... qiqiqiqi

      Delete
  15. ini fiksi?
    kok saya yang semilir hehee...
    duh senandung cinta.. berdawai asmara... iramanya ritme lembut.

    ReplyDelete
  16. Mas Insan bisa buat cinta-cintaan ternyata ya, keren :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha...
      ini dua hari dua malam gak tidur mbak

      Delete
  17. Mas Viko asal aja ya mengira calon om sebagai pesaingnya. Untunglah Viko tak sampai naik pitam dan mencecar om viko dengan ucapan yang tidak sopan. wah bisa bahaya masa depannya! semoga berjaya di kontes GA pakdhe.

    ReplyDelete
  18. Kakaku yang satu ini , emang jagonya nuliss
    mau fiksi mau educatif
    selalu menginspirasi
    suka certanya kaka

    ReplyDelete
  19. ayo dong diungkapkan sekarag juga...
    haih, keren ff-nya...
    moga dapet nominasinya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih belum beani ngungkapin...
      haih ngenyeekkk

      Delete
  20. haih.. aku juga jadi merasa nyesss...
    salam buat om awa.. lain kali pertimbangkan juga tentang perilaku om.. jadi si 'aku' tidak melakukan dzan .. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih Si Om Awa sama keponakannya begitu amat..

      Delete