Alhamdulillah
walau agak tersendat-sendat akhirnya bisa ikut meramaikan hajatnya bunda
Sumi, cukup bingung memilih diantara dua jenis tulisannya. tapi akhirnya kuputuskan
untuk menulis tentang "Cerita Kenangan Hari Raya Idul Fitri bersama
keluarga tercinta"
sumber gambar |
Kali ini aku ingin menceritakan kenangan lebaran dalam TIGA RASA. Tapi jangan berpikir bahwa Lebaran tiga rasa adalah kombinasi antara rasa strawbery, rasa orange atau rasa melon, bukan...! bukan itu. Tapi ada tiga rasa yang membekas kuat didalam memoriku tentang kenangan merayakan lebaran didalam kehidupanku.
Rasa pertama.
Rasa
pertama ini adalah rasa ketika Setelah hijrahku menjadi muslim yang
ditentang keras dari ortu
terutama ayah, selama tiga tahun atau tiga kali lebaran aku menikmati
dalam
kesendirian, rasa terasing di dalam rumah, jika suasana lebaran di rumah
teman
begitu indah dibalut dengan keceriaan dapat berkumpul dengan keluarga
besar
serta saling bermaapan, tapi tidak begitu halnya dalam keluargaku.
Suasana kaku
dan bisu menyelimuti hari-hari lebaranku tidak ada sedikitpun kudengar
ucapan
selamat lebaran yang kudengar ditelingaku. Tapi aku tidak bisa berbuat
apa-apa
dan tidak punya kemampuan apa-apa untuk merubah keadaan ini. Kunikmati
rasa ini bersama dzikir dan doa seiring desahan nafasku yang
kupersembahkan pada Illahi.
Rasa kedua.
Rasa
kedua ini adalah masa-masa terindah dalam lebaranku, Alhamdulillah setelah tiga
tahun aku hijrah menjadi muslim ternyata ayah, ibu dan kedua kakakpun mengikuti
jejakku menjadi muslim. Masih jelas dalam memoriku ketika sepulang dari sholat
ied akupun melakukan ritual seperti halnya keluarga muslim pada umumnya yaitu
sungkem kepada orang tua. Susah untuk melupakan kebahagiaan saat pertama kali
merayakan lebaran bersama keluarga, kulihat ayah tersenyum lembut sembari
menepuk pundakku, aku tidak tahu apa arti senyum ayah tapi aku yakin itu senyum
kebahagiaan yang ingin di berikan kepadaku, sementara kulihat di mata ibu ada
bulir-bulir bening yang mengalir di pipinya bersama mengalirnya doa yang
dipanjatkan untukku. Air matanya kian tidak terbendung saat ibu mencium
keningku serta memelukku penuh kasih. Lamat-lamat kudengar sebaris kalimat terbata-bata "Hari ini Ibu
bahagia anakku". Subhanallah, Alhamdulillah. Kunikmati rasa ini bersama doa dan tangis bahagia ayah dan ibuku.
Rasa ketiga.
Rasa
ketiga ini adalah rasa yang kualami saat-saat sekarang ini, ketika merayakan
lebaran tanpa didampingi kedua orang tuaku. Tapi aku cukup bahagia dengan
hadirnya keluarga baruku sebagai penggantinya. Istri dan anakku yang selalu
menjadi teman menikmati suasana lebaran saat ini. Terasa ada yang kurang memang
tanpa Ayah dan ibuku tapi aku tidak bisa mengingkari catatan dilauhul mahfuz
tentang takdir dan kematian. Karena kehidupan selalu berputar, ada yang pergi ada
pula yang datang, seperti yang terjadi dalam kehidupanku. Akupun selalu
mensyukuri atas segala rasa yang diberikan Allah Ta'ala kepadaku. Dan kunikmati rasa ini bersama sujud syukur, doa serta harapan yang kugantungkan kepada Illahi.
Aku
yakin setiap manusia akan mengalami berbagai rasa dalam kehidupannya. Entah
rasa ceria rasa bahagia rasa duka nestapa ataupun segala rasa yang ada. Tapi setiap
rasa selalu ada hikmah dan sensasinya karena rasa akan mendewasakan kita. Yakinlah setiap
rasa selalu ada rasanya jika kita mau merasakannya.
Tulisan ini disertakan pada Kontes Kenangan Bersama Sumiyati-Raditcelluler
Baca rasa ketiga doni kangen Umi :'(
ReplyDeletesama Dhonie.. selalu kangen ibu
DeleteIya mas :(
DeleteOoo.. jadi ini yang pernah disebut lebaran 3 rasa...
ReplyDeleteKetambahan ngerasain rewelnya orang mudik ya mas...
hehehehe...
kalau itu serasa mbak...
DeleteTerima kasih mas Insan Robbani, bacanya terharu sippp telah tercatat sebagai peserta Kontes Kenangan Sumiyati Raditcelluler :)
ReplyDeleteTerimakasih Bunda Sumi
DeleteRasa pertama: ujian atas keimanan..sebarapa fight-nya dengan keputusan Hijrah yg di ambil
ReplyDeleteRasa Kedua: Karunia atas keberhasilannya menunjukkan komitment hijrahnya
Rasa Ketiga: it's hard to say...
# sok jadi analis deh!
Emang cocok kok jadi analis.
Deletepas banget
Alhamdulillah.. Oma Opa devon ternyata muslim juga
ReplyDeletefeelingku ini menang sam.. sukses sam
Alhamdulillah Sam...
Deletengeledek teruuuusss
subhanallah, sy terharu bacanya.. terutama rasa yg kedua..
ReplyDeleteTerimakasih mbak..
Deleteterimakasih juga kunjungannya
rasanya nano-nano ya mas. ada senang ada sedih. saya baru tahu kalau ortunya juga ternyata mualaf ya
ReplyDeletebikin hidup jadi lebih berwarna....
DeleteBener2 penuh warna perjuangan, dan kehilangan seseorang, kan ada devon semangat yaa om :D
ReplyDeleteiya dong masih ada Devon dan keponakanku...
Deletesubhanallah, tetap semangat beribadah...
ReplyDeleteInsya Allah...
Deleteterimakasih kunjungannya
lebaran 3 rasa semoga menjadi pengalaman berarti :)
ReplyDeletekalo ane masih 1 rasa,,hehe
Nanti kan akan ada rasa yang lain
Deleteoh itu rupanya lebaran tiga rasa. yg kedua bagus.
ReplyDeleteoh ya mbak,
saya ngadain kontes menulis berhadiah kecil2an nih, infonya bisa dilihat diblog saya.
Ditunggu partisipasinya ya. :)
thanks
Jun_P.M
carameninggikanbadancepatalami.blogspot.com