Friday, October 5, 2012

Lebaran Dalam Tiga Rasa


Alhamdulillah walau agak tersendat-sendat akhirnya bisa ikut meramaikan hajatnya bunda Sumi, cukup bingung memilih diantara dua jenis tulisannya. tapi akhirnya kuputuskan untuk menulis tentang "Cerita Kenangan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga tercinta"

sumber gambar

Kali ini aku ingin menceritakan kenangan lebaran dalam TIGA RASA. Tapi jangan berpikir bahwa Lebaran tiga rasa adalah kombinasi antara rasa strawbery, rasa orange atau rasa melon, bukan...! bukan itu. Tapi ada tiga rasa yang membekas kuat didalam memoriku tentang kenangan merayakan lebaran didalam kehidupanku.

Rasa pertama.
Rasa pertama ini adalah rasa ketika Setelah hijrahku menjadi muslim yang ditentang keras dari ortu terutama ayah, selama tiga tahun atau tiga kali lebaran aku menikmati dalam kesendirian, rasa terasing di dalam rumah, jika suasana lebaran di rumah teman begitu indah dibalut dengan keceriaan dapat berkumpul dengan keluarga besar serta saling bermaapan, tapi tidak begitu halnya dalam keluargaku. Suasana kaku dan bisu menyelimuti hari-hari lebaranku tidak ada sedikitpun kudengar ucapan selamat lebaran yang kudengar ditelingaku. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak punya kemampuan apa-apa untuk merubah keadaan ini. Kunikmati rasa ini bersama dzikir dan doa seiring desahan nafasku yang kupersembahkan pada Illahi.

Rasa kedua.
Rasa kedua ini adalah masa-masa terindah dalam lebaranku, Alhamdulillah setelah tiga tahun aku hijrah menjadi muslim ternyata ayah, ibu dan kedua kakakpun mengikuti jejakku menjadi muslim. Masih jelas dalam memoriku ketika sepulang dari sholat ied akupun melakukan ritual seperti halnya keluarga muslim pada umumnya yaitu sungkem kepada orang tua. Susah untuk melupakan kebahagiaan saat pertama kali merayakan lebaran bersama keluarga, kulihat ayah tersenyum lembut sembari menepuk pundakku, aku tidak tahu apa arti senyum ayah tapi aku yakin itu senyum kebahagiaan yang ingin di berikan kepadaku, sementara kulihat di mata ibu ada bulir-bulir bening yang mengalir di pipinya bersama mengalirnya doa yang dipanjatkan untukku. Air matanya kian tidak terbendung saat ibu mencium keningku serta memelukku penuh kasih. Lamat-lamat kudengar sebaris kalimat terbata-bata "Hari ini Ibu bahagia anakku". Subhanallah, Alhamdulillah. Kunikmati rasa ini bersama doa  dan tangis bahagia ayah dan ibuku.

Rasa ketiga.
Rasa ketiga ini adalah rasa yang kualami saat-saat sekarang ini, ketika merayakan lebaran tanpa didampingi kedua orang tuaku. Tapi aku cukup bahagia dengan hadirnya keluarga baruku sebagai penggantinya. Istri dan anakku yang selalu menjadi teman menikmati suasana lebaran saat ini. Terasa ada yang kurang memang tanpa Ayah dan ibuku tapi aku tidak bisa mengingkari catatan dilauhul mahfuz tentang takdir dan kematian. Karena kehidupan selalu berputar, ada yang pergi ada pula yang datang, seperti yang terjadi dalam kehidupanku. Akupun selalu mensyukuri atas segala rasa yang diberikan Allah Ta'ala kepadaku. Dan kunikmati rasa ini bersama sujud syukur, doa serta harapan yang kugantungkan kepada Illahi.

Aku yakin setiap manusia akan mengalami berbagai rasa dalam kehidupannya. Entah rasa ceria rasa bahagia rasa duka nestapa ataupun segala rasa yang ada. Tapi setiap rasa selalu ada hikmah dan sensasinya karena rasa akan mendewasakan kita. Yakinlah setiap rasa selalu ada rasanya jika kita mau merasakannya. 





Artikel Media Macarita Sejenis

Categories: ,

22 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. Ooo.. jadi ini yang pernah disebut lebaran 3 rasa...
    Ketambahan ngerasain rewelnya orang mudik ya mas...
    hehehehe...

    ReplyDelete
  2. Terima kasih mas Insan Robbani, bacanya terharu sippp telah tercatat sebagai peserta Kontes Kenangan Sumiyati Raditcelluler :)

    ReplyDelete
  3. Rasa pertama: ujian atas keimanan..sebarapa fight-nya dengan keputusan Hijrah yg di ambil

    Rasa Kedua: Karunia atas keberhasilannya menunjukkan komitment hijrahnya

    Rasa Ketiga: it's hard to say...


    # sok jadi analis deh!

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah.. Oma Opa devon ternyata muslim juga

    feelingku ini menang sam.. sukses sam

    ReplyDelete
  5. subhanallah, sy terharu bacanya.. terutama rasa yg kedua..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mbak..
      terimakasih juga kunjungannya

      Delete
  6. rasanya nano-nano ya mas. ada senang ada sedih. saya baru tahu kalau ortunya juga ternyata mualaf ya

    ReplyDelete
  7. Bener2 penuh warna perjuangan, dan kehilangan seseorang, kan ada devon semangat yaa om :D

    ReplyDelete
  8. subhanallah, tetap semangat beribadah...

    ReplyDelete
  9. lebaran 3 rasa semoga menjadi pengalaman berarti :)

    kalo ane masih 1 rasa,,hehe

    ReplyDelete
  10. oh itu rupanya lebaran tiga rasa. yg kedua bagus.
    oh ya mbak,
    saya ngadain kontes menulis berhadiah kecil2an nih, infonya bisa dilihat diblog saya.
    Ditunggu partisipasinya ya. :)

    thanks
    Jun_P.M
    carameninggikanbadancepatalami.blogspot.com

    ReplyDelete