Diamku bukan berarti benci
Hanya untuk menata hati
Berhati-hati menjaga diri
Agar tidak ada yang tersakiti
Diamku bukan berarti enggan bicara
Hanya ingin menahan rasa
Menjaga jiwa dari sikap alpa
Agar tidak ada yang terluka
Taukah kamu
Aku hanya sekumpulan debu
Berterbangan tak menentu
Akan berlalu bersama waktu
Aku hanyalah nyanyian sunyi
Bagai mimpi disiang hari
Tanpa arti, tanpa melody
Untuk sekedar pelampias emosi
Tapi, aku tetaplah aku, bukan kamu
Seburuk apapun diriku
Aku tetap manusia bukanlah batu
Punya rasa pilu dan rindu
Biarlah aku tetap begini
Kukuh pada privasi dan harga diri
Tegas menjaga hati dan jati diri
Yang akan kubawa sampai mati
~oOo~
~oOo~
Surabaya 130113
selalu mengajarkan makna disini..
ReplyDeletehanya beberapa bait kata saja namun membuat liyan tertegun kehilangan semua kata..
Bagus mas puisinya :-)
ReplyDeleteKadang butuh waktu untuk sendiri. Kadang perlu waktu untuk menikmati kesendirian itu sendiri. Banyak hal yang terjadi, kadang, yang mungkin juga tidak ingin kita bagi dengan yang lain. Karena mungkin itu tak penting. Kita tak pernah benar-benar tahu tentang orang lain, bukan. Jadi mari selalu berfikir positif.
ReplyDeleteBegitu mungkin kang?
Ungkapan yang mendalam.... :)
Menjaga hati...
ReplyDeletesuka dengan puisinya bang :)
its so sweet pak dhe',
ReplyDeletekumpulan debunya mana yach kaga keliatan :)
aku jadi terharu dan dikit terhanyut membacanya, untung aja ngak hanyut kesungai :)
salam pak dhe' dr makassar
Kalau kamu sekumpulan debu... biar aku yang jadi mangkoknya deehh... Biar ga berterbangan...
ReplyDeleteDebu juga bisa mensucikan... Bisa dipakai tayamum. Jadi sekalipun sebagai debu... dirimu tetaplah punya makna.
diam demi kebaikan ya mas
ReplyDeleteKalau anak pencinta alam sepi itu adalah kenikmatan loh sam.
ReplyDeleteTiiing... (@.@)/ puisi yang langsung membuat kepala saya 'miring' alias berpikir. Suka :)
ReplyDeleteheummmm.....nice poem
ReplyDeletezwan juga suka nulis poem.. :D
izin copas ya!Puisinya bagus......!
ReplyDeletePuisinya menyentuh sekali, Pak.
ReplyDeleteSungguh, ga tahu saya harus berkomentar apa...
//
Ohya, Pak, hadiah buku GA Senangnya Hatiku telah saya kirim tadi pagi via Pos Indonesia. Bila sudah sampe, kabar2 ya... agar tak khawatir hati ini. Makasih....
dah lama ga main ke sini, ternyata mas insan semakin jago berpuisi.. keren mas
ReplyDeletesukses terus buat blog nya ya
ReplyDeletepuisinyaa mnatabs..
ReplyDeletekeren Mas penuh makna :D