Saturday, March 2, 2013

Renungan Untuk Suami


Bismillahirrahmanirrahim
Pagi tadi aku mendapat broadcast dari salah satu teman. Ternyata setelah kubaca isinya bagus banget, benar-benar sentilan yang mengena buat para lelaki khususnya para suami yang terkadang suka memandang sebelah mata terhadap wanita/istri yang berprofesi sebagai ibu Rumah tangga. Isi dari broadcast itu berupa percakapan atau lebih tepatnya tanya jawab dari seorang suami dengan psikolog. Tidak ada salahnya kan jika aku share disini dengan harapan mengandung manfaat.
 

Berikut tanya jawab antara seorang suami (S) dan Psikolog (P)..

P : Apakah pekerjaan bapak?
S : Saya bekerja sebagai Akuntan di sebuah Bank.

P : Isteri bapak ?
S : Dia tidak bekerja. Hanya ibu rumah tangga saja.

P : Tiap pagi siapa yang menyediakan sarapan?
S : Isteri saya menyediakan sebab dia tidak bekerja.

P : Jam berapa isteri bangun untuk sediakan sarapan ??
S : Jam empat pagi dia bangun karena sebelum membuat sarapan dia beres-beres rumah dulu.

P : Anak-anak ke sekolah bagaimana??
S : Isteri saya yang mengantarkan, sebab dia tidak bekerja.

P : Selepas mengantar anak-anak, apa yang selanjutnya isteri bapak lakukan ?
S : Pergi ke pasar, kemudian kembali ke rumah untuk memasak dan membereskan jemuran. Isteri kan tak bekerja.

P : Petang hari selepas pulang ke rumah, apa yang bapak lakukan?
S : Beristirahat, karena seharian saya capek bekerja.

P : Lalu apa yang istri bapak lakukan ?
S : Sediakan makanan, melayani anak, menyiapkan makan untuk saya dan membereskan sisa-sisa makanan dan bersih-bersih lalu lanjut menidurkan anak-anak.


Couples

Berdasarkan cerita di atas, kira-kira siapa yang lebih banyak jam bekerjanya?. Ibu Rumah Tangga memang tidak memerlukan segulung ijazah, pangkat atau jabatan yang besar, tetapi peranan IBU RUMAH TANGGA sangatlah penting!. Pengalaman tiga hari ditinggal keluar kota istri menjadi pengalaman berharga yang pernah kutulis disini

Hargailah seorang isteri. Karena bagaimanapun pengorbanannya tidak terkira. Ini merupakan renungan untuk kita semua untuk senantiasa saling memahami dan menghargai peran masing-masing. Karena adanya rasa "SALING MENGHARGAI " maka semua akan bahagia.

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai no. 257)

Semoga bermanfaat.



Artikel Media Macarita Sejenis

Categories:

27 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. peranan istri 'sepintas' dan serngnya dianggap biasa saja ya mas? Pdhl jam kerja istri dimulai ketika seisi rumah belum terbangun hingga seiisi rumah kembali terlelap.

    Istri seringnya yg bangun lebh dulu dan tdr paling belakang..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget Rie, maka tidak salah Agama Islam mengajarkan untuk menghargai dan menghormati wanita terutama ibu

      wah Selamat ya Rie..

      Delete
  2. ibu rumah tangga itu sebenarnya the real wanita karier,betul kan mas???kerja dari pagi sampai malam,kadang saya aja yang cuma jadi pengamat bibi saya yang anaknya 4 kayaknya capekkk bangettt.. :D
    **renungan untuk sya di jelang sore :D,makasih mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Hanna...
      tapi jangan kuatir perjuangan seorang ibu yang ikhlas terhadap suami dan keluarganya, insya Allah bisa dikatakan jihad juga kok

      Delete
  3. top markotop deh renungannya mas! Semoga saja para suami membaca ini, dan mulai menyadari, betapa istri mereka [padahal/sebenarnya] telah bekerja keras.

    Lama ga main kesini euy! Pa kabar mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah baik mbak Al..
      saya juga baru keluar dari persemedian kok mbak..
      makasih ya mbak kunjungannya, serasa deh..

      Delete
  4. istri saya cekikikan setelah kubacakan tulisan ini Om, hahaha...
    salam

    ReplyDelete
  5. bermanfaat sekali kang insan.....

    soalnya mash ada yg berpendapat wanita pekerja itu hebat pdhl pernan istri jauh lebih hebat drpda wanita karir.
    wanita karir pintar memanage pekerjaan kantor tp belum tentu pintar memanage pekerjaan dirumah.
    #reallifeisee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalo ada manfaatnya Selvi..
      yups..., karena kerjaan dirumah gak ada habisnya... ampun deh..

      Delete
  6. Pekerjaan rumah tangga itu nggak cukup waktu 24 jam, karena tak pernah selesai dan tak beres-beres.
    Ini saya rasakan setelah nggak kerja kantoran lagi:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat setuju....
      pengalaman 3 hari ditinggal keluar kota istri sangat membuka mata hatiku mbak..
      tetap bangga ya jadi ibu Rmh tangga...

      Delete
  7. Subhanalloh... jadi bersemangat untuk lebih mempersiapkan diri... :)

    ReplyDelete
  8. Renungan yg indah sekali... Semoga sebagai hamba Tuhan kita selalu dapat menghargai siapapun, dimanapun... Thanks for sharing :-)

    Salam kenal ya, Pak :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin....
      terimakasih sdh berkenan berkunjung..
      salam kenal balik...

      Delete
  9. Saya ibu rumah tangga baru pak, dan suami sering protes kalau perhatian untuk beliau kurang karena saya sibuk dengan anak kami yang masih bayi.

    Suami harus baca ini nich biar segera mengerti dengan keadaan saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... biasalah suaminya mungkin masih ingin bermanja-manja...
      tapi bisa didiskusikan kan mbak...

      Delete
  10. suka banget sama postingannya nih mas Insan

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe....
      makasih mbak Lidya...
      justru kalo gak suka malah aneh jadinya... ups..

      Delete
  11. Saya ibu rumah tangga... pekerjaan saya... Chef, guru, dokter, house keeper, jasa antar jemput, pshikolog dan lain-lain... Semua itu gratis buat suami, anak-anak dan keluarga.
    "Gaji" saya adalah ridha Allah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. masa sih gratis...? ups..salah...
      wah gajinya itu yang menggiurkan, mau dong..!!

      Delete
  12. Padahal saya belum jadi istri... tapi sudah ingin bilang "Betul itu.. betul!". Bukan hanya mempersiapkan kebutuhan rumah tangga saja, tapi ketika sudah mempunyai keturunan istri dipastikan juga harus berperan sebagai guru yang utama bagi anak2nya. Hayo yang merasa suami, dibaca ya (^,^)/

    ReplyDelete
  13. ayo para suami harus baca ini :)

    ReplyDelete
  14. Mas Insan...kenapa aku menangis membaca tulisan di atas ya *enggak ada tissue sampai mengalir ke pipiku.

    Aku suka dialog di atas. Semoga para suami membaca dan menyadarinya...boleh aku share ya? *nunggu jawaban

    Astin Astanti

    ReplyDelete