Sewaktu kecil aku cukup dekat dengan Om yang profesinya seorang guru, Aku biasa memanggilnya Om Adjie, kami cukup akrab bahkan tidak jarang Om Adjie mengajakku ketempat beliau mengajar. Om Adjie dimataku adalah sosok pengajar yang cerdas, sabar, humoris tapi sewaktu-waktu bisa berubah keras dan tegas manakala menghadapi ketidak disiplinan anak didiknya. Karena seringnya kami bersama ternyata ada lintasan dalam dada untuk bisa menjadi pendidik seperti Om Adjie. Dalam bayanganku waktu kecil seorang pendidik adalah profesi yang mulia yang tidak semua orang bisa melakukannya.
Ketika remaja aku aktif di Remaja masjid di dekat rumah, di komunitas itu selain membantu adik-adik untuk belajar mengaji juga membantu mengajari ilmu pengetahuan umum. Waktu jedah antara maghrib dan Isya' kami pakai untuk mengajari adik-adik tingkat SD dan SMP untuk belajar dan mengerjakan Pe-Er. Mereka terlihat sangat antusias dengan program yang diadakan Remaja Masjid tersebut, itu bisa dilihat dari semangat mereka dalam belajar. Masya Allah, sebuah kebahagiaan yang menyusup di hati manakala menghadapi kelucuan, keluguan serta kebandelan adik-adik. Walaupun bukan menjadi pengajar secara formal tapi bagiku cukup mengobati keinginan masa kecilku.
Pena IRMA atau Pendidikan Anak Ikatan Remaja Masjid. Dari situ muncul bibit-bibit unggul yang selama ini tidak terlihat. Dari Pena Irma muncul generasi baru yang menghadirkan semangat baru serta gairah belajar baru yang belum terkoordinasi dengan baik. Kami memang lebih memprioritaskan kepada adik-adik dari keluarga yang kurang mampu memberikan les privat secara gratis sebagai bentuk amal jariyah serta shadaqah. Karena kami waktu itu rata-rata masih kuliah yang belum mendapat penghasilan sendiri maka kami berkomitment untuk bershadaqah dengan sedikit ilmu yang dipunya.
Satu hal yang membanggakan yaitu dari semangat dan antusiasnya mereka terbayar dengan berhasil meraih prestasi juara II di lomba cerdas-cermat, juara I lomba Adzan, juara III Qira'ah dan juara I dibidang seni lukis antar TPA se-Jawa dan Bali yang diadakan oleh TPA Masjid Al-Falah. Alhamdulillah sedikit ilmu yang kami punya mampu memberi kebanggaan dan kebahagiaan bagi adik-adik termasuk para orang tua mereka. Mereka juga manusia yang butuh dibimbing dan diapresiasi.
Berawal dari itu selalu muncul dalam benakku sebuah keinginan untuk ikut berperan aktif membangun dan memajukan pondasi pendidikan anak-anak negeri yang dibalut dengan akhlak yang baik khususnya bagi keluarga yang kurang mampu. Berkaca dari Pena IRMA sesungguhnya banyak anak-anak yang mempunyai kemampuan intelektual yang bagus, hanya kurang ditunjang sarana dan prasarana yang tepat sehingga mereka tidak tahu harus bagaimana dan dampak terburuk akibat tidak mendapatkan pendidikan yang tepat akhirnya muncul anak jalanan yang mengais rezeki diantara keramaian lalu lintas perempatan jalan.
Jangan menyalahkan mereka bila belum bisa berbuat apa-apa. Mereka bukan sampah, mereka hanya membutuhkan uluran tangan kita untuk membentuk karakter dan menunjukan arah yang baik dan benar dengan ilmu dan agama dalam bentuk sentuhan kasih sayang. Mereka juga bisa berkilau bak mutiara jika kita mau mengasahnya. Mereka juga punya hak yang sama untuk bermimpi dan memperjuangkan masa depannya dengan gilang-gemilang. Mereka juga butuh sarana dan prasarana yang sama dengan kita. Hanya kesempatanlah yang membedakannya, lantas kenapa kita tidak berbagi dalam kebaikan, bukankah sesungguhnya harta atau ilmu yang kita miliki adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Pernah terlintas dalam benakku untuk mendirikan sebuah sekolah yang bisa meringankan beban bagi anak-anak yang kurang mampu. Mungkin terlalu berlebihan dan tidak realistis bila berharap untuk membuat suatu wadah berupa sekolah murah bahkan gratis yang bisa mengakomodasi anak-anak yang kurang beruntung hal finansial, karena nyatanya diriku sendiri bukanlah orang yang punya finansial lebih apalagi sebagai konglomerat. Tapi tidak ada salahnya bila aku memiliki dream atau impian untuk menuju kesana. Bukankah sebuah niat yang baik sudah dicatat sebagai satu amal kebaikan dan akan bernilai sempurna bila mampu mewujudkannya.
Tentunya bukan hanya sekedar dream yang berupa khayalan belaka tapi harus tetap dibarengi dengan usaha dan doa, untuk selanjutnya biarlah Allah Ta'alla memberikan jawaban dan keputusan yang terbaik bagi kita. Aku yakin sebuah kemauan yang baik insya Allah akan berakhir baik. Kalaupun tidak sekarang insya Allah akan diwujudkan generasi anak cucuku berikutnya. Yang penting jangan pernah menyerah untuk mewujudkan impian. Terkadang apa yang kita anggap kecil justru akan bermanfaat yang berdampak positif bagi orang lain. Untuk itu jangan bosan untuk berbagi kebaikan.
Pernah terlintas dalam benakku untuk mendirikan sebuah sekolah yang bisa meringankan beban bagi anak-anak yang kurang mampu. Mungkin terlalu berlebihan dan tidak realistis bila berharap untuk membuat suatu wadah berupa sekolah murah bahkan gratis yang bisa mengakomodasi anak-anak yang kurang beruntung hal finansial, karena nyatanya diriku sendiri bukanlah orang yang punya finansial lebih apalagi sebagai konglomerat. Tapi tidak ada salahnya bila aku memiliki dream atau impian untuk menuju kesana. Bukankah sebuah niat yang baik sudah dicatat sebagai satu amal kebaikan dan akan bernilai sempurna bila mampu mewujudkannya.
Tentunya bukan hanya sekedar dream yang berupa khayalan belaka tapi harus tetap dibarengi dengan usaha dan doa, untuk selanjutnya biarlah Allah Ta'alla memberikan jawaban dan keputusan yang terbaik bagi kita. Aku yakin sebuah kemauan yang baik insya Allah akan berakhir baik. Kalaupun tidak sekarang insya Allah akan diwujudkan generasi anak cucuku berikutnya. Yang penting jangan pernah menyerah untuk mewujudkan impian. Terkadang apa yang kita anggap kecil justru akan bermanfaat yang berdampak positif bagi orang lain. Untuk itu jangan bosan untuk berbagi kebaikan.
Ini lebih ke semacam impian yaa Mas.. ^_^
ReplyDeleteSaya juga pengen tuh bisa buat pendidikan yang seperti itu.. gimana kalau entar kita patungan yuuk Mas buatnya.. hehehe..
bisa dibilang begitu..
Deletehayooo ide bagus tuh..
saya doakan sekolah yang Anda impikan terwujud. Aaamiiiin....
ReplyDeleteAamiin,,,
Deleteterimakasih ya, bapak akan jadi calon kepala sekolahnya
saya dukung Mas Insan untuk mewujudkan impiannya, semoga terwujud ya mas
ReplyDeleteterimakasih mbak..
Deletedoanya orang yang baik biasanya dikabulkan
daftar jadi muridnya #Loh hhe...
ReplyDeletePadahal udah mau dijadiin gurunya loh....
DeleteMoga-moga keturutan impiannya sam.. atau setidaknya nanti bisa diwakili Devon, atau anake Devon atau cucune Devon atau.. #halagh terusan hahaha
ReplyDeleteSukses Ga-nya sam...
Aamiin, iya siapa tau nanti keturunanku bisa mewujudkan
DeleteMakasih Sam
impian yang mulia om, semoga kesampaian dan aq akan ikut tercebur dalam rasa bangga nantinya. | jadi teringat wkt kuliah ngajarin anak SD yg rumahnya dekat kampus dan biasa sholat di Masjid kampus tuk ikut lomba Pidato semacam Dai Kecil lumayan dapat juara II ^_^
ReplyDeleteWah dengan senang hati melibatkan Topics menjadi bagian dari mimpiku
Deleteamiiiiiinnnn ya Allah... kabulkanlah yanhg sudah menjadi keinginan hamba Allah ini... supaya kelak anak2 bangsa kelak menjadi anak yang keakhlaq mulia..
ReplyDeleteAamiin...
Deleteterimakasih Noorma...atas doa dan suportnya
SubhanaAllah...semoga terwujud ya mas...niat baiknya :) Salam Dari Jakarta.
ReplyDeleteAamiin...terimakasih ya mbak..
Deletesalam dari Surabaya
Ikutan nyempil dikit di khayalannya dong... Jadi petugas bersih-bersih juga boleh. ^_^
ReplyDeleteSemoga terwujud dan bisa menjadi ladang amal dunia akhirat.
Ini bukan sekedar khayalan loh mbak...
Deletejadi bersiaplah menjadi BPnya sekaligus dewan penasehat
Di Desa saya Alhamdulillaah TPAnya berjalan, dan anak2 yang mengaji semakin bertambah. Dulu pas SMA saya juga pernah membuat IRMAS (Ikatan Remaja Masjid Sidenen), tapi sekarang pengurusnya (seumuran saya) sudah pada merantau. Mungkin sudah saatnya menyerahkan estafet ya, Om. Supaya bisa aktif lagi.
ReplyDeleteSaya dukung niat dan cita2 yang mulia ini. .. :)
Memang tidak bisa dipungkiri jika generasi terus berjalan seiring berjalannya waktu... dan regenerasi harus tetap berkesinambungan..
DeleteMakasih ya Idah..
Semoga Impiannya terwujud..
ReplyDeleteWah, itupun cita-cita saya... Tapi saya baru sebatas mencitakan sebuah wadah seperti rumah singgah bagi anak-anak jalanan, karna benar-benar miris lihat mereka. Makanya saya sedari dini mengumpulkan buku-buku yang diniatkan nantinya akan dijadikan perpustakaan umum. Agar masyarakat juga dapat menikmati ilmu yang berkualitas tanpa harus pusing membelinya
ReplyDeleteaku doakan segera terwujud impiannya...amiinn..
ReplyDeleteaku ntar daftar jadi guru ya mas.. :))
Wah, jadi inget khayalan saya waktu SMP, ingin mendirikan universitas di kampung saya, biar kalo kuliah gak usah keluar kota, hihi..
ReplyDeletesiapa tahu nanti kita bisa kerjasama ya, mas insan.. :)
ikut mendoakan kang, semoga suatu saat nanti terwujud keinginannya...
ReplyDelete