Saturday, June 16, 2012

Jangan Batasi Potensi Diri

Bismillahirahmanirrahiim
Sangat Pantas jika Islam mengabadikan seorang Ibu sebagai sosok yang harus dihormati, dan sangat pantas pula jika Islam mengibaratkan surga ada ditelapak kaki Ibu, dan yang luar biasa lagi, ridhanya Allah tergantung dari ridhanya Ibu, murkanya Allah juga tergantung dari murkanya Ibu.  Maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menghargai eksistensi dari seorang ibu, jangan pernah mengeluarkan perkataan "ah" apalagi membentaknya, lebih-lebih sampai mendurhakainya. Seperti yang pernah saya tulis disini.

Dari membaca sebuah kisah disini, semakin memberi bukti nyata bahwa seorang Ibu selalu rela berjuang untuk kebahagiaan anak-anaknya, sejak dari kandungan, kemudian melahirkan sudah mempertaruhkan nyawanya. Merawat anak-anaknya tatkala masih bayi, sungguh bukan pekerjaan yang mudah. Sementara orang lain sudah terlelap dengan mimpi-mimpinya, sang Ibu rela merawat bayinya dengan senyum tulus, bukti keikhlasan hatinya. Bukan berhenti disitu saja, perjuangan terus berlanjut hingga anaknya dewasa, itulah sedikit gambaran tentang perjuangan seorang ibu. Seperti perjuangan seorang wanita yang luar biasa bernama Bunda Sumiyati. Seorang pekerja buruh pabrik dengan kemampuan finansial yang sangat terbatas beliau mampu membiayai kuliah putra-putrinya. Bunda Sumiyati telah membuktikan bahwa selalu ada jalan keluar jika mau berusaha dan mau membuat perubahan. Terbukti dari langkah kecilnya sebagai penjual pulsa seluler berdampak besar dan mampu membuat perubahan dalam hidupnya.

Aku teringat kata-kata orang bijak, sesuatu yang biasa jika ditangan orang yang luar biasa akan menghasilkan hal yang luar biasa pula. Itu terbukti dengan berbekal handphone yang biasa-biasa saja, ditangan Bunda Sumiyati yang luar biasa mampu menjadi sarana untuk mendapatkan hasil yang luar biasa pula.

Ternyata bukan itu saja, Bunda Sumiyati adalah sosok seorang wanita yang tidak mau berhenti untuk belajar dan berusaha mengeliminasi kata-kata TIDAK BISA sebelum mencobanya, karena sesungguhnya kata tidak bisa, tidak mampu dan sejenisnya pada hakekatnya hanya akan memamerkan kekurangan diri sendiri. Kenapa tidak mencoba untuk belajar menjadi bisa. Seperti yang dilakukan Bunda Sumiyati di salah satu tulisannya disini. Sikap positif ini seharusnya jadi inspirasi kita semua, khususnya para wanita dan ibu-ibu, jangan pernah menjadikan kesibukan sebagai alasan untuk tidak berbuat sesuatu, jangan menjadikan kesibukan sebagai faktor pembenaran atas kemalasan sendiri. Aku teringat nasehat ayah, sesungguhnya tidak ada orang yang sibuk, yang ada hanyalah orang yang tidak bisa membagi waktunya. 

Dengan kontribusinya Bunda Sumiyati di dunia perbloggeran disela-sela rutinitas sebagai seorang pekerja dan sebagai ibu rumah-tangga, sebagai bukti nyata memang benar sesibuk apapun bisa disiasati dengan kemauan, semangat, kerja smart dan pandai membagi waktu, agar bisa berbuat sesuatu. Berhentilah mengkambing hitamkan kesibukan, dan yang lebih parah lagi adalah jangan hanya disibukkan mengeluh atas ketidak mampuan dan keterbatasan diri dalam menjalani prosesnya, tapi fokuslah pada solusi atas hasil akhir.

Sebagai penutup aku mengajak semuanya khususnya diriku sendiri, jangan pernah membatasi potensi diri, tapi bukan berarti mengabaikan sisi intelegensi dan akal sehat. yang penting salurkan energi kita pada sasaran yang tepat dan efektif, kembangkan potensi serta energi kita semaksimal mungkin untuk mencapai sasaran yang sudah kita targetkan, kemudian yakinkan alam bawah sadar kita untuk bisa menggapai target tersebut, tentunya hal yang paling penting adalah harus disertai do'a dan kepasrahan kepada yang Maha Pencipta, insya Allah kesuksesan akan menyertai kita semua. 


Review bulan Pebruari 2012 : Blogger mereview postingan bulan pebruari 2012

Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Bolg Review

Artikel Media Macarita Sejenis

Categories: ,

31 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. Kita tidak tahu apa yang terbaik buat kita, kita cuma hanya diberikan satu solusi yaitu selalu berusaha mencari apa yang menjadi terbaik buat kita, karena Alloh yang akan menentukan mana yang terbaik buat kita, terus kaji potensi diri, jangan pernah menyerah...!

    ReplyDelete
  2. Pertama kali Bunda Sumi bergabung di KEB, terlihat sekali beliau sangat antusias dalam menanyakan dunia blogging, keingintahuan dan sifat pembelajar nya patut diacungi jempol. Jujur Mas, saya melihat perubahan itu dari Bunda sumi, beliau memang luarbiasa dan sangat inspiratif. Yang ga kalah hebat, dalam usia blog nya yang terbilang baru, sudah mengadakan kontes yang lebih keren dari aku. Eniwey, review nya apik, semoga menang ya mas, *bagi2 kek hadiahnya :P

    ReplyDelete
  3. Aku baru aja 'kenal' Bunda Sumi dari pengumuman review blog beliau. Tapi dari review mas Insan ini rasanya aku sudah mengenal beliau lama... Berarti siip lho mas tulisannya....
    Semoga sukses yaaa.... *pinjem bukunya ya kalau dapet...*

    ReplyDelete
  4. aku juga baru tahu tentang bunda Sumi dari tulisan ini. salut untuk semua semangat dan kerja kerasnya. semoga apa yang beliau lakukan bisa menjadi pelajaran berharga buat kita yang masih mencari jati diri ini.

    kang Insan, moga menang ya lombanya .... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga kita bisa lebih baik bersama dari kehari kang ....

      Delete
  5. Senada dengan comment-2 pendahulu, saya juga baru tahu bunda sumiyati dari sini. Sosok yang mengagumkan dan membuktikan bahwa usia tidak membuat beliau utk bisa up to date dan up grade diri dengan perkembangan iptek. Dan sejujurnya, saya patut malu jika melihat semangat beliau yang luar biasa beserta pencapaiannya di blogging ini...

    sukses utk kontesnya ya mas:)

    ReplyDelete
  6. review nya apik mas, jadi lebih tau tentang ibu Sumiyati, salut dengan perjuangan dan kegigihan beliau. Sukses selalu untuk Ibu Sumiyati dan juga mas Insan tentunya... :)
    good luck yaaaa.....

    ReplyDelete
  7. umur tidak menghalangi seseorang untuk ngeblog ya mas begitu juga dengan bunda sumi. Duh padahal rumahnya tetangga perumahan tapibelum sempat main :)

    ReplyDelete
  8. Terima kasih mas Insan Robbani sudah berpartisipasi dalam Kontes blog review, tulisannya kerennnn, sudah tercatat ya mas .

    ReplyDelete
  9. review yang cantik :)
    di dunia ini hanya ada orang yang mau berusaha dan tidak mau berusaha. potensi diri akan terlihat saat orang itu berusaha. terkadang yang membatasi dan mengencilkan potensi diri itu adalah pikiran2 negatif dirinya. masih terus berusaha untuk tidak mengeluhkan yang seharusnya tidak dikeluhkan dan tidak mengkambinghitamkan kesibukkan.
    semoga menang kontesnya mas :)

    ReplyDelete
  10. Wah hebat, saya perihatin dengan orang tua "tidak mampu" jaman sekarang, bukan maksud merendahkan, tapi beliau2 yg justru merendahkan dirinya dengan cara berpasrah diri bahwa mbelaiu2 bukan orang yang mampu. Selalu mengenalkan diri sebagai sosok yang tidak mampu. Padahal dalam Islam di sebutkan "Man jadda Wa jadda". Salut untuk orang tua super yang selalu membusungkan dadanya untuk menjaga derajat dirinya dan keluarga :)

    event ngeblog: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!

    ReplyDelete
  11. @auramanBetul mas Aulia...
    Tugas kita untuk berdoa, berusaha serta merencanakan solusi, tapi keputusan final tetap ada pada Alloh.

    makasih mas..

    ReplyDelete
  12. @@yankmirasepertinya kita punya persepsi yang sama...
    yang saya tangkap dari cerita di postingannya, Bunda Sumi adalah sosok yang mau bekerja keras dan pantang menyerah.. sungguh inspiratif

    ReplyDelete
  13. @nikenwaduh...mbak Niken paling bisa bikin seneng hati orang, yang jelas saya selalu kagum dengan wanita2 yang tegar menjalani hidupnya, termasuk mbak Niken juga..

    jiah...hadiahnya nomor kesekian, yang penting bisa ikut berpartisipasi atas undangan kontes mbak Sumi

    ReplyDelete
  14. @MUHAMMAD RIDWANNah kalau sudah tahu silahkan add blognya atau fbnya..

    aduh kang, bagiku sdh bisa ikut berpartisipasi di kontes ini aja adalah suatu kemenangan atas diriku, mengingat aku bukan orang yg pandai merangkai kata demi kata seperti kang Ridwan

    ReplyDelete
  15. @Ririe Khayanya... beruntunglah bagi Ririe bisa dikenalkan dengan iptek lebih dini disaat2 pikiran lebih fresh, yuk tunjukkan rasa malu kita untuk lebih berkontribusi dlm hal2 positif.

    makasih ya Ririe..

    ReplyDelete
  16. @alaika abdullahmakasih mbak Al...
    saya juga salut atas perjuanganmu mbak..
    setiap seseorang pasti ada sisi2 lain yg bisa menginspirasiku.. salah satunya mbak Al sendiri

    ReplyDelete
  17. @Lidya - Mama Cal-VinNgeblog itu memang haknya semua orang, selama artikelnya tidak memprovoksi.
    kalau sempat main kerumah bunda Dumi, sampaikan salam ya mbak..

    ReplyDelete
  18. @Sumiyati SapriasihTerimakasih juga Mbak Sumi yang sudah memppercayakan kepada saya untuk ambil bagian di blog Review

    semoga sukses.

    ReplyDelete
  19. @Irma Devi Santikawah terimakasih untuk komentnya, makin menambahi artikel diatas, no excuse atas diri sendiri..

    semangaatt..

    ReplyDelete
  20. @dimas geelSetuju, banyak orang2 yg sudah kalah sebelum perang, bilang tidak bisa sebelum mencoba

    ReplyDelete
  21. Ehem...komplito bgt ya
    Rugi ya mas kalo membatasi diri sendiri
    padahal masih bisa lebih baik

    ReplyDelete
  22. @Esti SulistyawanMembatasi potensi diri bisa diartikan juga tidak mensyukuri pemberian yg maha Kuasa

    ReplyDelete
  23. allhamdulillah ayah buat ini......
    jadi motivasi f untuk lanjutin cerpen yg tdak tau akur cerita'a.......
    semoga cerpen itu cepat selesai......
    amin......
    semangatttt......

    ReplyDelete
  24. @shofie akmalaAyo semangat, jangan kalah dengn bunda Sumi..

    ReplyDelete
  25. "jangan membatasi potensi diri" yah... mungkin itu yang jarang diaplikasikan oleh orang-orang termasuk saya, karena tidak mau keluar dari zona nyaman.. jadi pengen belajar dari ibu Sumi. #nambah guru lagi selain mas Insan... :D

    ReplyDelete
  26. @Andro Bhaskarabetul, akupun masih terasa sulit utk keluar dari zona nyaman, masih kala dengan Bunda Sumi. yuk kita belahjar bersama

    ReplyDelete
  27. Walaupun blognya ibu sumiyati raib. Tulisan ini sudah mewakili. paling tidak ada secerca kalimat ini yang bagi saya menarik jangan pernah membatasi potensi diri, tapi bukan berarti mengabaikan sisi intelegensi dan akal sehat

    Semoga sampai nanti saya tua, dan akhirnya pergi. Masih ada orang berbudi luhur yang sudi mengingatkan.

    Tapi pakde nulis resmi diblog yang mana, banyak sekali? saya jadi canggung kalo jadi kutu lompat :p

    ReplyDelete