Bismillahirahmanirahiim
Cakrawala
jingga membias menelan langit sore hari. Menyiratkan keteduhan pada jiwa nan gersang. Entah mengapa sore ini aku ingin menikmatinya sang senjakala. Mungkin karena aku sedang merindukan keteduhan, merindukan kedamaian dan merindukan ketenangan bathin. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh seraut wajah jelita yang muncul dari balik awan dengan memancarkan cahaya putih bersih. Keterkejutanku berubah ketakjuban
ketika wajah jelita
itu perlahan tapi pasti melangkah mendekatku. Melempar senyuman paling manis yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
Senyum itu sungguh mengusikku seakan menghantam deras pada jiwaku yang angkuh, menancap kuat dalam memoriku. Aku bagaikan seorang pria yang sedang dimabuk asmara, semua terjadi diluar nalarku. Sebuah pandangan pertama yang menakjubkan dan kesan pertama yang mempesona.
Senyum itu sungguh mengusikku seakan menghantam deras pada jiwaku yang angkuh, menancap kuat dalam memoriku. Aku bagaikan seorang pria yang sedang dimabuk asmara, semua terjadi diluar nalarku. Sebuah pandangan pertama yang menakjubkan dan kesan pertama yang mempesona.
gambar dari sini |
Haripun berganti, aku mencoba melupakan peristiwa kemarin. Tapi semakin kucoba melupakan semakin melekat kuat ingatanku pada raut wajahnya apalagi senyumnya. Kumelawan dengan segenap kesombongan. Tidak...!! Aku tidak ingin jatuh cinta dengannya. Tak urung aku tetap kalah, menyerah dan pasrah. Teduhnya tatapannya telah memporak-porandakan benteng hatiku. Tapi anehnya, aku merasa bahagia, seolah ada harapan baru yang kurasa dari denyut nadiku. Harus kuakui aku telah jatuh cinta padanya. Bagiku dia lebih jelita dari wanita manapun bahkan bidadari surgawipun tidak mampu menandingi kejelitaannya.
Tertawan hati untuk mendekati bahkan berkenalan dengannya. Makin dekat aku makin mengakui keelokan wajahnya keluhuran pekertinya dan keindahan tutur-sapanya. Mataku terkesiap saat membaca kata demi kata tersusun rapi di buku sucinya yang teramat sempurna. Hatiku berbisik dia adalah yang kucari selama ini, aku merasa bangga menjadi bagian dari dirinya. Aku bersumpah tidak ada satupun yang bisa menghalangi cintaku. Karena ini cinta yang sempurna tanpa rekayasa. Kupastikan hidup dan matiku akan kupersembahkan untuk dia.
Hidup tidak selamanya sesuai rencana. Sudah kuduga orang tuaku tidak akan merestui cintaku bahkan tidak akan
membiarkan cinta makin merekah ditaman hatiku. Tapi cintaku bagaikan ombak dilautan lepas, tidak terhalang walau batu karang menghadang. Kata orang cinta memang butuh perjuangan dan pengorbanan, jika aku harus berjuang dan berkorban demi dia maka nyawapun kupertaruhkan.
Maafkan aku Ayah, maafkan aku ibu, anakmu sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan sendiri. Ada cinta suci menggelayut dihati yang tak mampu kuingkari. Jangan paksakan aku dengan pilihanmu. Yakinlah bahwa dia adalah yang terbaik untukku. Ketahuilah wahai ayah dan ibu, bersamanya aku merasa damai bersamanya aku merasa nyaman dan tentram, dia sangat istimewa dihatiku.
Maafkan aku Ayah, maafkan aku ibu, anakmu sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan sendiri. Ada cinta suci menggelayut dihati yang tak mampu kuingkari. Jangan paksakan aku dengan pilihanmu. Yakinlah bahwa dia adalah yang terbaik untukku. Ketahuilah wahai ayah dan ibu, bersamanya aku merasa damai bersamanya aku merasa nyaman dan tentram, dia sangat istimewa dihatiku.
Dengan
limpahan cinta kupinang dia dengan dua kalimat syahadat. Aku berjanji
akan menjaga dia dengan sepenuh hati, membela dia sepenuh jiwa.
Alhamdulillah makin hari aku merasa bahagia, kehidupanpun mulai tertata
walau tidak bisa dipungkiri masih ada rasa dilema tanpa restu orang tua.
Tapi aku lali-laki harus tetap komitment dengan pilihan hidup. Hanya
doa yang ku haturkan kepada Illahi Robbi. Semoga orang tua mau menerima dan mencintai dia ikhlas apa adanya.
Setelah mengenal dekat dia, aku merajut kemesraan bersama. Jatuh bangun adalah hal
yang biasa, keterasingan dan sikap sinis sudah menjadi keseharianku. Tak apalah semua kuanggap sebagai kawah candradimuka untuk
pendewasaan diri sekaligus sebagai pembuktian kekuatan cintaku pada dia.
Aku percaya bila datang masanya semua akan berjalan sempurna.
Allah Ta'ala
adalah sutradara yang sempurna yang bisa membolak-balikkan hati
manusia, yang bisa merubah peran antagonis menjadi protagonis, yang bisa
menjadikan rasa benci menjadi sayang. Kuasanya tidak terbatas meliputi langit dan bumi dan dengan kuasa-Nya kedua orang tua
memberikan restu antara aku dengan dia bahkan akhirnya merekapun ikut mencintai
dia dan menjadi muslim hingga ajal menjemput. Subhanallah ini sebuah kado istimewa dihari ulang tahunku.
"Sahabat semua, tahukah kalian siapakah DIA yang mampu meruntuhkan hatiku..? DIA adalah ISLAM Agama yang Haq. ISLAM yang mempunyai wajah jelita dan senyuman manis sebagai symbol keselamatan, kebenaran, kesempurnaan, kedamaian, kasih sayang serta keindahan. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dan aku bangga menjadi muslim".
Alhamdulillahirabbilalamin
Subhanallah walhamdulillah....
ReplyDeleteSebuah pandangan pertama yang luar biasa, Pak
tiga tahun sudah, betapa bahagianya
dan tidak hanya di dunia, tapi juga bahagia di akhirat... aamiin....
Alhamdulillah...
Deletesemata karena kemurahah Allah saja, yang mempertemukan dengan Dienullah yang Haq..
ReplyDeleteاَللّÙ‡ُ Ø£َÙƒْبَرُ
Sungguh jatuh cinta yang amat indah sekali mas Budhi... Amat bersyukur mas Budhi menemukan cinta itu. Bahkan istiqomah hingga akhir hayat kelak.
Indah mas... Amat indah jatuh cinta pandangan pertama pada Islam.
اَÙ„ْØَÙ…ْدُ Ù„ِÙ„ّÙ‡ِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†َ
Alhamdulillah mbak...
DeletePandangan pertama yang mengesankan
mohon doanya ya mbak agar bisa istiqomah
Idaaaahh... Menangin tulisan ini yaaa...
ReplyDeletewahahahahaha...
Deletejuri tidak bisa diganggu gugat..
aku juga vote tulisan ini, bagus mas. Mas Insan yang baru saja mengenal DIA sudah begitu fasih dan paham. Malu saya harus banyak belajar lagi
DeleteAsyiik ada dua yang ngevote...
DeleteWah, keren tulisannya..
ReplyDeletebagus, gak terduga juga ..
aduh sulit ngasih komen nih pak saking bagusnya ,, #suwer ^^v
Semoga berjaya dalam lombanya ;)
Salam hangat dari Jember :D
Alhamdulillah.. terimakasih mas Adam
Deletenah diatas sdh komen yg tdk kalah bagusnya
Salam dari Surabaya
Subhanallah...
ReplyDeleteYaaa muqollibal quluub tsabbit quluubana aladdiiinik wataa atiq aminnn...
Salam hangat
Zwan
Robbana la tuzigh quluubana ba’da idz hadaitana wa hablana min ladunka rohmah , innaka Antal Wahaab.
DeleteAamiin Ya Rabbal Alamiin...
DeleteSubhanallah..sampe merinding bacanya
ReplyDeleteAduh segitunya Esti...
Deleteterimakasih kunjungannya
terharu, ada rasa bergetar membaca tulisan ini. apakah bisa dikatakan hidayah sewaktu mengenalnya pertama kali?
ReplyDeleteterimakasih mbak Lidya...
Deleteentahlah mbak, semoga aja itu sebuah hidayah
wah bang insan robani emang so suit dah sama si mbak..... luar biasa romantisnya
ReplyDeletejiaeeh... si mbaknya cantik sangat jelita ya dengan senyum tersungging
DeleteAlhamdulillah.... baru tahu ceritanya spt ini, tetep istiqomah mas...
ReplyDeleteTerimakasih mbak, mohon doanya agar bisa istiqomah
DeleteSubhanalloh.. Saya yang muslim sejak kecil malah sering goyah. Jadi iri dengan para muallaf..
ReplyDeleteYa Muqollibul Quluub.. Tsabbit quluubinaa 'aladdinnik..
iri atas kebaikan insya Alloh dibolehkan kok...
Deletejangan mau kalah dan selalu berlomba2 dlm kebaikan
bikin bulu kuduk merinding, mas insan. :)
ReplyDeletehaduh,, segitunya mbak Damae..
DeleteSaya menikmati banget setiap kata demi kata dalam tulisan ini... :D
ReplyDeleteKeren banget bang Insan... :D
wau ada Glen...
Deleteterimakasih Glen, tapi tetep belom bisa sekeren tulisanmu ya
Tulisan yang bagus belum tentu menang ya, maaf-maaf aja. Enakan menangin postinganku aja ya Dah, tar tak kirimi buah kelapa dari Sukabumi deh hahaha....
ReplyDelete(komen ga jelas :D)
yah cuman buah kelapa, saya malah buah, pohon dan ladang kelapa.. qiqiqi
DeleteSemakin dekat, semakin terasa dalam sbuah tirai terungkap bahwa logika keimanan akan sejajar dengan logika Tuhan tuk selalu dalam keberkahan.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam Wisata
Selalu suka dengan komen mas Indra...
Deleteterimakasih mas...
Subhanallah. . .
ReplyDeleteTrenyuh atiku, Om. Saya benar2 baru tahu.
Sebelum sampai paragraf akhir, saya kira "dia" adalah mamanya Devon. 20 jariku untuk om insan, ditambah jari dari orangtuaku, Om. ;)
Terimakasih sudah ikut meramaikan syukuran GA Langkah Catatnku, Om. ^_*
jadi tolong bisikin jurinya ya Idah... supaya tulisan ini menang...
Deletehahaha.... maksa...
baru tahu ya... kan kita baru kenalan tadi... qiqiqi...
Deletetapi jarinya jangan buat dadah..dadah ya...
jangan dengerin yang bisik-bisik ya Idah..
wah wah sohibul hajat dah turun komen neh, bahaya! Saya rela deh kalo entri ini menang. Tapi bukan karena desakan juragan jengkie ya Dah, tapi karena memang layak dan bagus sehingga patut menjadi jawara.
Delete(Sekali lagi saya tak uncluk-uncluk pulang---nyeruput es kelapa muda di belakang IPB)
Es dawet jolalai yo Dah...:)
waah... kk @Insan.. kenapa ya liyan ko jadi_ dag dig dug saat membaca ini... jangan jangan... liyan jatuh cinta untuk kedua kalinya pada *dia hehe...
ReplyDeletesubhanalloh... luar biasa, sulit diungkapkan oleh sejuta kata sekalipun. hanya wahyuNya ini yang tergambar untuk kita yang telah mendapatkan Huda_Nya, Insya Allah...
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
jatuh cinta ske seribu kali juga tidak apa kok Liyan...
Deletewaduh jadi tersipu dengan koment liyan yang shalihah..
makasih udah setia berkunjung
Datang, lirik judul, simak isinya, dan kemudian hanya bisa terpaku menikmati setiap aliran diksinya. Subhanallah, indah sekali ....
ReplyDeleteAlhamdulillah..., akhirnya mau menjejakkan kaki disini juga
Deleteselamat datang kembali...
terhanyut mencari inti dr tulisan , sapa dia yng mampu membludakkan mata pak de;, subhanallah, :)
ReplyDeletegoodluck pak de' GAnya...
Terhanyutnya jangan sampai dalem ya..
DeleteSemoga Allah Swt memberkahi. Amin
ReplyDeleteSalam hangat dari Surabaya
Aamiin, terimakasih banyak Pakdhe
Deletesalam juga dari Surabaya
Subhanallah,,
ReplyDeleteSemoga istiqomah,
Semoga kita semua semakin mencintai dia,,
:)
Salam kenal dari Batam,,
Harus...harus mencintai dia 1000% No Exuse
Deleteterimakasih Dian..
Salam dari Surabaya