Aku terdiam
Mata enggan terpejam
Dada meredam dendam
Dari cerita kelam
Yang merajam
Mata memerah
Isyaratkan amarah
Dari sumpah serapah
Dan taburan fitnah
Mengalir dalam darah
...................................
Jika kata-kata yang kau pinta
Aku sudah tak lagi mampu bicara
Bahkan berbisikpun tak bisa
Jika kata maaf yang kau harap
Akan selalu ada walau tak terungkap
Dari baris kalimat yang terucap
Jika sapa yang kau ingin
Maka jiwa ragaku sudah dingin
Hampa rasa terbawa angin
Ahh.....!!!
Tak usah dikenang
Biarkan semua melayang
Tak lama pasti kan menghilang
Tak usah dipikir
Biarkan semua mengalir
Tak lama pasti kan berakhir
-------------------------------------------
Surabaya, 20141119
Tak usah dipikir
Biarkan semua mengalir
Tak lama pasti kan berakhir
-------------------------------------------
Surabaya, 20141119
Waaah, Kak Insan. Lagi marah sama siapa? Hehe
ReplyDeleteyang pasti bukan sama Yanti dong....
Deletesepertinya... memuntahkan perasaan masa lalu nan terpendam.... Ntah lah....
ReplyDeleteLama tak mmbca puisi mas inSan...
Wah di koment sama ahlinya puisi....
Deletepuisi gak jelas ya mbak Nova...
ah jangan bilang ahli mas....,terlaaaaaluuuu...berlebiham dueh....
Deleteya wis kalau gitu pakarnya puisi deh....
DeleteTak usah dikenang
ReplyDeleteBiarkan semua melayang
Tak lama pasti kan menghilang
usahlah menyerah
berbaik sangkalah
dan berpasrah
ujian ini benar tercipta untuk umatNYA yang tabah
semangat ^_^
apa kabar Bung? hehee.. lama tak bersua ye
keep spirit.. ya Annur..
DeleteMan Jadda wa Jada..
Alhamdulillah kabar baik....
Bagaimana dengan dirimu?
ada apa gerangan mas ? :)
ReplyDeleteTidak ada gerangan apa-apa kok mbak Lidya
Delete