Monday, December 9, 2013

Secangkir Kopi Cinta

Entah mengapa malam ini aku ingin menuliskan tentang secangkir kopi ternikmat yang pernah kurasakan selama ini. Bukan hanya sekedar nikmat racikan kopinya tapi ketulusan dalam menyeduh dan menyajikan kopi itulah yang makin menambah nikmat cita rasanya.

Jarum jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam, hujan gerimis menghiasi langit yang kian pekat, rembulan bersinar temaram, separo wajahnya bersembunyi diantara gumpalan awan, sementara angin bertiup sepoi-sepoi menyeruak masuk melalui pintu jendela ruang kerjaku. Ah terasa dingin menyentuh pori-poriku. Suasana seperti ini selalu membangkitkan seleraku untuk menikmati kopi.

Aku masih duduk didepan monitor sambil sesekali memainkan mouse dan keyboard dikompi, berusaha tak bergeming menahan diri dari rayuan bayangan nikmat secangkir kopi hangat. Kucoba terus bertahan tapi dinginnya malam kian menusuk-nusuk kulit, pelan tapi pasti, tak urung membuatku terkapar menyerah dan segera beranjak mencari-cari keberadaan secangkir kopi.

"Tidak biasanya sampai jam segini belum ada secangkir kopi di mejaku, ada apa?" gumanku sembari beranjak menuruni tangga. Kebetulan ruang kerjaku dilantai dua. 

Dibawah kuperhatikan suasana sunyi hanya suara televisi yang lamat-lamat terdengar dari dalam kamar. Kulihat Devon tengah konsentrasi dengan belajar dikamarnya, kemudian kubuka pintu kamarku terdengar suara televisi masih menyala, tapi..., Ah kulihat istriku lagi tidur dengan nyenyaknya. Sejujurnya malam ingin sekali menikmati kopi seduhannya tapi tidak sampai hati untuk membangunkannya.


secangkir kopi cinta l sumber gambar

Kumatikan televisinya, biarlah dia menikmati mimpi terindah, tak ingin aku mengganggunya, mungkin dia capai berkutat dengan rutinitas seharian sebagai ibu rumah tangga. Perlahan kututup pintu kamar dan kulangkahkan kaki menuju dapur untuk menyalakan kompor dan merebus air. Belum juga sempat membuat racikan kopi aku dikejutkan kehadiran istri yang sudah berdiri dibelakangku. Rupanya suara patikan kompor telah membuatnya terbangun.

"Maaf saya tadi ketiduran, sini saya buatin kopinya" suara itu cukup mengejutkanku
"Sudahlah tidur aja ma, biar saya yang bikin kopi sendiri, bisa kok" jawabku pelan
"Sudahlah Pa, membuat kopi untuk suami sudah menjadi tugas istri, mending papa tunggu di ruang kerjanya biar nanti kuantar"
Aku mengangguk pelan, dia tersenyum manis sekali, benar-benar kau yang tercantik bagiku. Sebaris kata yang kau berikan telah merubah suasana dinginnya malam menjadi hangat merona dan rasa cintapun kian merekah indah bak mawar merah yang tersemat ditangkai hatiku.

Ya Allah, aku mencintainya karena Engkau telah menghalalkan untuk mencintainya dan semoga kebersamaan ini menjadi jalan kami menuju pintu surgamu. Aamiin



Artikel Media Macarita Sejenis

Categories:

29 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. Replies
    1. makanya buruan... biar bisa so sweet juga...
      #panggil mamang cilok

      Delete
  2. saya belum pernah minum kopi yang enak mas wong gak suka kopi :) Devan sudah selesai belajarnya mas insan? saya baru online nih sejak tadi mengajarkan pascal untuk UAS doakan ya. Doa juga untuk Devon semoga mendapatkan kemudahan daam ujiannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah makanya dicoba sensasi kopinya mbak..
      Devon klas 9 tetep mempersiapkan untuk UN sedini mungkin, mudah2an Pascal selalu sukses mbak

      Delete
  3. Amiin....

    bersyukur pun bisa melalui kopi.
    :)

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. BatuuK ?
      makanya kalau minum kopi jangan langsung dituang meme

      Delete
  5. aamiiinnn, semoga Allah mengabulkan segala doa dan harapan mas insan,
    akupun mau secangkir kopi cinta dari istriku tersayang yang berada nun jauh di seberang pulau :-)

    ReplyDelete
  6. banyak yg bilang cuwit.. tp emang bener sih oom..so sweet.. :)

    ReplyDelete
  7. waw. sungguh romantis sekali.. love wanita sholehah...

    ReplyDelete
  8. Ehm... Ehm.... Memang ga ada yg se nikmat kopi bikinan adinda tercinta ya mas :)

    ReplyDelete
  9. Masyaallah... tulisannya menghadirkan cemburu. Cemburu karena saya belum bisa seperti itu. Belajar bikin kopi, ah, buat suami kelak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insya Allah akan bisa lebih dari ini, karena naluri seorang wanita akan berusaha sebaik mungkin utk pasangan

      Delete
  10. Aamin, aiiih indahnya secangkir kopi bertabur manisnya senyuman . "Fabiayyi Ala I Robbikuma Tukadziban"

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbak Enny,
      Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

      Delete
  11. Malam yang dingin berubah menjadi hangat merona.
    Hmmm.....

    ReplyDelete
  12. Subhanallah romantis banget, pengen deh istriku kyk gitu... hehe...

    ReplyDelete
  13. ehmmm.... jadi pengen merit nih.... :)
    ada yg buatin kopi ....

    ReplyDelete