Entah mengapa
malam ini aku ingin menuliskan tentang secangkir kopi ternikmat yang pernah
kurasakan selama ini. Bukan hanya sekedar nikmat racikan kopinya tapi
ketulusan dalam menyeduh dan menyajikan kopi itulah yang makin menambah nikmat cita rasanya.
Jarum jam
dinding sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam, hujan gerimis menghiasi
langit yang kian pekat, rembulan bersinar temaram, separo wajahnya
bersembunyi diantara gumpalan awan, sementara angin bertiup sepoi-sepoi
menyeruak masuk melalui pintu jendela ruang kerjaku. Ah terasa dingin menyentuh
pori-poriku. Suasana seperti ini selalu membangkitkan seleraku untuk menikmati
kopi.
Aku
masih duduk
didepan monitor sambil sesekali memainkan mouse dan keyboard dikompi,
berusaha tak bergeming menahan diri dari rayuan bayangan nikmat
secangkir kopi hangat. Kucoba terus bertahan tapi dinginnya malam kian
menusuk-nusuk kulit, pelan tapi pasti, tak urung membuatku terkapar
menyerah dan segera beranjak mencari-cari
keberadaan secangkir kopi.
"Tidak
biasanya sampai jam segini belum ada secangkir kopi di mejaku, ada apa?" gumanku sembari beranjak menuruni tangga. Kebetulan
ruang kerjaku dilantai dua.
Dibawah kuperhatikan suasana sunyi hanya suara televisi yang lamat-lamat terdengar dari dalam kamar. Kulihat Devon tengah konsentrasi dengan belajar dikamarnya, kemudian kubuka pintu kamarku terdengar suara televisi masih menyala, tapi..., Ah kulihat istriku lagi tidur dengan nyenyaknya. Sejujurnya malam ingin sekali menikmati kopi seduhannya tapi tidak sampai hati untuk membangunkannya.
Dibawah kuperhatikan suasana sunyi hanya suara televisi yang lamat-lamat terdengar dari dalam kamar. Kulihat Devon tengah konsentrasi dengan belajar dikamarnya, kemudian kubuka pintu kamarku terdengar suara televisi masih menyala, tapi..., Ah kulihat istriku lagi tidur dengan nyenyaknya. Sejujurnya malam ingin sekali menikmati kopi seduhannya tapi tidak sampai hati untuk membangunkannya.
secangkir kopi cinta l sumber gambar |
Kumatikan
televisinya,
biarlah dia menikmati mimpi terindah, tak ingin aku mengganggunya,
mungkin dia capai berkutat dengan rutinitas seharian sebagai ibu rumah
tangga. Perlahan kututup
pintu kamar dan kulangkahkan kaki menuju dapur untuk menyalakan kompor
dan
merebus air. Belum juga sempat membuat racikan kopi aku dikejutkan
kehadiran
istri yang sudah berdiri dibelakangku. Rupanya suara patikan kompor
telah membuatnya
terbangun.
"Maaf
saya tadi ketiduran, sini saya buatin kopinya" suara itu cukup
mengejutkanku
"Sudahlah
tidur aja ma, biar saya yang bikin kopi sendiri, bisa kok" jawabku pelan
"Sudahlah
Pa, membuat kopi untuk suami sudah menjadi tugas istri, mending papa tunggu di
ruang kerjanya biar nanti kuantar"
Aku
mengangguk
pelan, dia tersenyum manis sekali, benar-benar kau yang tercantik
bagiku. Sebaris kata yang kau berikan telah merubah suasana dinginnya
malam menjadi
hangat merona dan rasa cintapun kian merekah indah bak mawar merah yang
tersemat ditangkai hatiku.
Ya Allah, aku
mencintainya karena Engkau telah menghalalkan untuk mencintainya dan semoga
kebersamaan ini menjadi jalan kami menuju pintu surgamu. Aamiin
so sweet om insan hehehe
ReplyDeletemakanya buruan... biar bisa so sweet juga...
Delete#panggil mamang cilok
saya belum pernah minum kopi yang enak mas wong gak suka kopi :) Devan sudah selesai belajarnya mas insan? saya baru online nih sejak tadi mengajarkan pascal untuk UAS doakan ya. Doa juga untuk Devon semoga mendapatkan kemudahan daam ujiannya
ReplyDeleteWah makanya dicoba sensasi kopinya mbak..
DeleteDevon klas 9 tetep mempersiapkan untuk UN sedini mungkin, mudah2an Pascal selalu sukses mbak
Amiin....
ReplyDeletebersyukur pun bisa melalui kopi.
:)
setiap kesempatan bisa bersyukur mas
DeleteUhuk..Uhuk..Co Cuiit
ReplyDeleteBatuuK ?
Deletemakanya kalau minum kopi jangan langsung dituang meme
aamiiinnn, semoga Allah mengabulkan segala doa dan harapan mas insan,
ReplyDeleteakupun mau secangkir kopi cinta dari istriku tersayang yang berada nun jauh di seberang pulau :-)
Terimakasih mas Hari...
Deletebiar jauh dimata tapi tetap dekat dihati kan mas?
kok tahu mas ;-D
Deletebanyak yg bilang cuwit.. tp emang bener sih oom..so sweet.. :)
ReplyDeletesama pasangan harus begitu dong...
Deletewaw. sungguh romantis sekali.. love wanita sholehah...
ReplyDeleteAlhamdulillah... anugerah terindah
DeleteEhm... Ehm.... Memang ga ada yg se nikmat kopi bikinan adinda tercinta ya mas :)
ReplyDeleteiya... apalagi seduhan kopi arabica ya Dinda
DeleteMasyaallah... tulisannya menghadirkan cemburu. Cemburu karena saya belum bisa seperti itu. Belajar bikin kopi, ah, buat suami kelak :D
ReplyDeleteInsya Allah akan bisa lebih dari ini, karena naluri seorang wanita akan berusaha sebaik mungkin utk pasangan
DeleteAamin, aiiih indahnya secangkir kopi bertabur manisnya senyuman . "Fabiayyi Ala I Robbikuma Tukadziban"
ReplyDeletebetul mbak Enny,
DeleteMaka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
heummm,,,,,manis bangettt ^^
ReplyDeleteSemanis madu ya mbak...
DeleteMalam yang dingin berubah menjadi hangat merona.
ReplyDeleteHmmm.....
hehehehehe....
Deletejadi malu sama Pak Ustadz
Subhanallah romantis banget, pengen deh istriku kyk gitu... hehe...
ReplyDeleteInsya Allah.... Aamiin
Deleteehmmm.... jadi pengen merit nih.... :)
ReplyDeleteada yg buatin kopi ....
Kalau sudah mampu tunggu apa lagi..?
Delete