Friday, November 22, 2013

Nasihat Matahari



NASIHAT MATAHARI
Oleh: Insan Robbani
Berisi 128 Halaman
Penyunting: Rudi G. Aswan
Desain Isi: SixmidArt
Desain Sampul: Budhi S. Machida
Cetakan Pertama, Oktober 2013
Penerbit Sixmidad
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit
ISBN: 978-602-14595-0-8

Harga Rp. 30.000,- (belum termasuk ongkir)


Untuk mendapatkan bisa kirim email ke
budhisentosa@gmail.com



Apa kata Sahabat Robbani tentang buku Nasihat Matahari :
 
SAYA membaca lembar demi lembar buku (yang akhirnya saya simpulkan) bermutu ini. Saya terbawa dalam kisah yang mengalir indah dengan sentuhan emosi yang kuat. Maka, saya menganggapnya inilah buku fiksi yang bagus. Akan tetapi, di lembar-lembar berikutnya, saya terbetot dalam kehidupan yang penuh dengan renungan dan hikmah yang penting. Inilah kisah nyata yang luar biasa, demikian kesimpulan saya. Lalu, saya tak peduli lagi apakah ini fiksi atau kisah nyata dari sang penulis. Saya larut dalam cahaya yang berpendaran betapa memilih Islam itu indah. Saya bertemu dengan banyak guru kehidupan ketika membaca pertemuan penulis dengan beberapa orang yang sangat menginspirasi dalam buku ini. Sungguh, saya bersyukur telah membaca buku ini. Semoga demikian pula dengan Anda, duhai pembaca tercinta.
Penulis, editor buku di beberapa penerbit, juga seorang blogger



KEINDAHAN! Itu kesanku saat membaca Nasihat Matahari. Islam itu indah, iman itu indah, hikmah itu indah, penuturan Insan Robbani itu indah.
Jatuh cinta pada wajah jelita membuat Insan merasa tertawan hatinya dan pasrah. Menyerah pada pesona yang tak dapat dihindarinya, mengubah hidupnya 180 derajat.Dan pesan terakhir ayahanda membuat perjalanan hidup mualaf ini menjadi terarah untuk membagikan keindahan cahaya Islam kepada sesama.
Buku yang layak direkomendasikan untuk dibaca dan dimiliki karena banyak hikmah yang lekat dengan keseharian kita dituturkan dengan indah oleh Insan Robbani, membuat kalbu dibawa kepada muhasabah diri. Begitu cermat penulis mengamati sekitarnya dan mengambil ibroh untuk dijadikan nasihat. Percayalah, saat kita menutup buku ini keislaman kita akan bertambah, Insya Alloh.
Penulis Rembulan Cinta Seorang Bunda dan ibu rumah tangga



PERNAH becermin? Saya yakin hampir kita semua melakukannya, bahkan mungkin sering. Di saat becermin itulah biasanya kita melihat dengan jelas refleksi wajah dan suasana hati, serta perasaan kita saat itu.
Nah, ketika membaca buku ini, saya serasa ditegakkan di hadapan sebuah cermin yang benar-benar bening, di mana segala kejujuran terhadap diri ini nampak begitu jelas dan gamblang. Ada rasa malu di sana, juga rasa syukur. Malu karena saya masih kurang banyak bersyukur terhadap segala yang saya peroleh dari Sang Khalik, Yang Maha Segalanya.
Di balik rasa malu itu muncul rasa syukur yang membuai hati ketika menyadari betapa penulis buku ini (Insan Robbani) telah berhasil mengajak kita untuk selalu menyerahkan segala urusan kepada Sang Maha Pengurus makhluk-Nya. Kita tak pernah sendiri karena ada Allah SWT bersama kita setiap saat. Dan buku ini sarat dengan pesan-pesan lembut dan cerdas, namun sama sekali tidak menggurui. Karena isinya ringan dan tak perlu mengerutkan kening untuk membacanya.
Saya yakin, buku ini sangat layak sekali untuk dimiliki, bukan hanya sekadar menjadi koleksi saja, namun akan asyik ketika kita membacanya bersama keluarga maupun sahabat.
Penulis senior yang telah menerbitkan beberapa buku


BARU membaca awal bab, air mata haru sudah menggenang. Mas Insan menuliskan kisah di saat-saat akhir ayahnya yang berpesan, “Anakku, engkau telah memilihkan Islam sebagai keyakinan kita bersama, sampaikan apa yang harus disampaikan kepada orang lain agar makin banyak yang bisa mengambil manfaatnya.” Masya Allah! Sebegitu kuat Islam berkobar dalam dada seorang mualaf. Ini membuat saya yang terlahir sebagai muslim menjadi malu karena masih sering setengah-setengah dalam memaknai keislaman saya!
Maka sebagaimana pesan ayahnya, Mas Insan kerap menuliskan keindahan-keindahan Islam yang dialaminya dan dipelajarinya di blognya. Berbagai pelajaran hidup direnungkannya dalam cahaya Islam yang menaunginya dengan sepenuh hati. Berbuah tulisan-tulisan yang pasti sampai ke hati pembacanya, yang sebagiannya ada di dalam buku yang sedang Anda pegang ini.

Penulis buku Lakon Fragmentaris dan blogger di http://mugniarm.blogspot.com



HIDUP manusia terdiri dari penggalan-penggalan sejarah. Ada kisah sedih di sela-sela peristiwa yang membuat manusia merasa bahagia.
Dalam setiap keadaan, cara manusia menyikapinya berbeda-beda. Ada yang emosional, ada yang sabar, dan ada pula yang datar-datar saja.
Ini semua tergantung pada kadar keimanan dan kepiawaian manusia dalam mengambil pelajaran dari semua yang dirasakan dan dialaminya.
Karena hidup manusia tak pernah sepi dari ujian dan cobaan yang sering membalut kebahagiaan dan kenikmatan, maka sabar dan syukur adalah sikap yang pas untuk menghadapinya.
Buku Nasihat Matahari adalah bentuk pengabadian sejarah hidup penulisnya, penggal demi penggal. Di dalamnya tersirat pesan moral yang layak kita cermati, kita pilah dan pilih mana yang bermanfaat bagi hidup kita.
Blogger (abdulcholik.com), penulis buku Blog Mini Penghasilan Maksimal


MESKIPUN mengaku tak pernah belajar tulis-menulis secara formal, namun Insan Robbani mampu melahirkan goresan pena yang memikat. Setiap tulisan ia susun secara cermat dan hati-hati, hadir dengan kata-kata terpilih. Pada beberapa tulisan saya tak bisa tidak menahan napas karena terbawa emosi yang dibangun dalam setiap pengalaman hidupnya. Saya bahkan hampir menitikkan air mata ketika membaca kisahnya menjalani Ramadan sebagai ‘musuh’ dalam keluarga.
Seperti matahari, penulis ingin terus menebarkan manfaat dan selalu bersemangat menyebarkan cahaya keberkahan ke penjuru semesta, yakni Islam yang ia pilih sebagai jalan keimanan. Nasihat Matahari bukan catatan sederhana. Buku ini adalah himpunan fragmen penting yang sangat layak sebagai nasihat bagi kita.
Editor dan penerjemah


Pastikan Sahabat segera memiliki buku



 

Artikel Media Macarita Sejenis

Categories:

20 comments:

"Setelah dibaca silakan berikan komentar sesuai isi posting. Karena isi posting sopan maka diharap komentarnya juga sopan dan tidak menulis komentar spam yang tidak ada hubungannya dengan posting. Maaf jika komentar OOT terpaksa kami hapus."

  1. uwah,,akhirnyaaa...selamat mas ^^

    ReplyDelete
  2. Selamat ya mas Budhi. Akhirnya terbit juga Matahari ini.
    Kolaborasi yang cantik dari Insan Robbani dan Budhi S. Machida.

    ReplyDelete
  3. selamat ya kang, akhirnya punya buku solo juga. gak cuma jadi kompor buat orang lain....

    ReplyDelete
  4. Barakallah mas Insan .. senang sekali sudah terbit. Semoga laris manis ...

    ReplyDelete
  5. sambil nyebarin LINK blog baruku di sini aahhh

    sukses bukunya ya OM..

    ReplyDelete
  6. Wah bagus posting nya mas. Sangat bermanfaat untuk saya. Terimakasih atas share nya ya :)

    ReplyDelete
  7. Selamat ya Mas Insan. Semoga bermanfaat utk semua.

    ReplyDelete
  8. berasa pernah membacanya. atau memang sudah?

    ReplyDelete
  9. jujur, membaca beberapa kata sahabat yg juga penulis ,saya jadi penasaran dengan isi buku ini, apalagi ada yang sampe nahan nafas..
    btw-selamat buat mas Insan atas terbitnya buku ini, semoga buku ini bisa memberi pencerahan buat para pembacanya...salam sukses selalu dari makassar :-)

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah, senang rasanya bisa berteman dengan seorang blogger seperti mas Insan yg sudah menerbitkan buku, saya jadi termotivasi untuk menerbitkan juga buku...insya Allah...., salam dari Kalimantan Selatan

    ReplyDelete
  11. saya terharu baca yang ini Anakku, engkau telah memilihkan Islam sebagai keyakinan kita bersama, sampaikan apa yang harus disampaikan kepada orang lain agar makin banyak yang bisa mengambil manfaatnya.” Masya Allah! Sebegitu kuat Islam berkobar dalam dada seorang mualaf. Ini membuat saya yang terlahir sebagai muslim menjadi malu karena masih sering setengah-setengah dalam memaknai keislaman saya!

    ReplyDelete
  12. Ngacak2 blog ini...
    Memang banyak yang bermakna.
    Smg bisa kembali berbagi ibrah dan hikmah.

    ReplyDelete